Friday, October 31, 2008

pERSAHABATAN yANG tULUS...

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa setiap kali disampaikan kepada Rasulloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuatu yang kurang berkenan dari seseorang, beliau tidak mengatakan: “Apa maunya si ‘Fulan’ berkata demikian!” Namun beliau mengatakan: “Apa maunya ‘mereka’ berkata demikian!” (HR: At-Tirmidzi)

Anas bin Malik radhiallaahu anhu menceritakan bahwa pernah suatu kali seorang lelaki datang menemui Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bekas celupan berwarna kuning pada pakaiannya (bekas za’faran). Biasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam sangat jarang menegur sesuatu yang dibencinya pada seseorang di hadapannya langsung. Setelah lelaki itu pergi, beliau pun berkata, yang artinya: “Alangkah bagusnya bila kalian perintahkan lelaki itu untuk menghilangkan bekas za’faran itu dari bajunya.” (HR: Abu Daud & Ahmad)

Abdullah bin Mas’ud Radhiallaahu anhu berkata bahwa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, yang artinya: “Inginkah aku kabarkan kepadamu oang yang diselamatkan dari api Neraka, atau dijauhkan api Neraka darinya? Yaitu setiap orang yang ramah, lemah lembut dan murah hati.” (HR: At-Tirmidzi)

MasyaALLAH indahnya jika kita dapat mempraktikkan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Ketahuilah olehmu(sahabat2 dan kawan2ku) diriku amat memerlukan kalian untuk terus istiqamah dengan ISLAM.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Yang Indah Itu Bahasa, Yang Cantik Budi Pekerti...

MediaMuslim.Info - Muslim yang benar selalu menampilkan budi yang baik, perangai yang lembut, perkataan yang lembut, perkataan yang halus dan ramah. Nabi manusia yang harus dijadikan panutan dan idola kaum muslimin telah banyak mencontohkan perbuatan perbuatan yang mulia diatas untuk menuntun umatnya.

Anas Radiyallahu ‘anhu, sahabat sekaligus pembantu setia nabi ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam, mengatakan bahwa beliau merupakan manusia yang paling baik ahlaknya. Anas Radiyallahu ‘anhu menceritakan: “Aku telah membantu Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam selama sepuluh tahun .selama itu pula tak pernah sekalipun meluncur dari lisan beliau kepadaku kata “ah”dan beliau tak pernah megatakan untuk suatu yang kerjakan mengapa engkau lakukan hal itu ?”tidak pula untuk suatu yang aku kerjakan “mengapa kamu tidak melakukannya?” (HR: Muttafaq alaih).

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam selalu menjauhi perbuatan maupun ucapan yang kotor. Abdullaah Bin Amru bin Ash Radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa nabi ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya yang termasuk insane piliha diantara kamu sekalian adalh yang terbaik ahlaqnya” (HR: Muttafaq alaih).
Dalam riwayat lain, yang artinya: “Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari islam dan sesungguhnya sebaik-baiknya manusia keislamannya adalah yang baik ahlaqnya” (HR: Thabrani ,Ahmad, Abu ya’la).

Dalam riwayat lain pula, yang artinya: “Sesungguhnya yang aku cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya dengan ku dihari kiamat adalah yang paling baik ahlaqnya. Dan yang paling benci dan jauh dariku dihari kiamat adalah yang banyak bicara dan berlagak sombong serta bertele tele dalam berbicara.”bertanya pera sahabat:”ya Rasululloh, kami tahu apa yang dinamakan “Ats tsartsaarun wal mutasyaddiqun (banyak bicara dan bertele-tele),lalu apakah arti mutafaihaiqun’?’”Rasululloh menjawab.”Almutakabbirun (sombong).” (HR: Tirmidzi).

Semua sahabat Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam –yang diridhoi Alloh Subhanahu wa Ta’ala– selalu tekun mendengar dan mengikuti bimbingan ahlak yang mulia dari beliau. Mereka menyaksikan sendiri ketinggian akhlaq beliau. Mereka dengan penuh kesadaran dan semangat, berbuat sesuai deangan ajaran beliau, meneladani baliau, sehinga waktu itu tegaklah suatu masyarakat Islam yang indah, adil yang tidak bisa dilupakan didalam sejarah umat manusia.
Anas Radiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi penuh dengan sifat belas kasih, tak ada seorangpun mendatangi beliau kecuali beliau telah menjanjikan dan memenuhi janjinya jika telah berjanji jikatelah berjanji dengan saorang meskipun beliau sedang mendirikan shalat. Pernah datang saorang arab badui kepada beliau, lalu menarik baju beliau seraya berkata: sesungguhnya aku tetap akan melaksanakan hajatku (sekarang juga), aku takut lupa, maka Nabi berdiri bersamanya sehingga ia menyelesaikan hajatnya kemudian beliau menghadap kiblat dan meneruskan Shalat” (HR: Bukhari).

Tidak nampak pada diri Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam rasa keberatan sedikitpun untuk mendengar orang arab itu dan menyelesaikan hajatnya, padahal beliau tengah mendirikan sholat. Tidaklah sempit dadanya mendapat perlakuan kasar laki-laki tersebut yang menarik bajunya, dan menunggu menyelesaikan hajatnya sebelum shalat. Beliau bersabar, lembut dalam membengun masyarakat yang tegak atas moral yang suci. Beliau mendidik kaum muslimin melalui perbuatan nyata, bagaimana seharusnya saorang muslim membantu sesama saudaranya. Dia telah menegakkkan suatu prinsip dan sendi-sendi akhlaq yang diperlukan bagi masyarakat muslim yang kokoh.

Jika kita lihat, kebajikan moral pada masyarakat bukan muslim selalu berpulang kepada kebaikan system pendidikan, dan hasil kerja ilmiah. Sedangkan pada masyarakat muslim, sebelum dikembalikan kepada unsur-unsur tersebut, terlebih dulu masalah-masalah itu kembalikan kepada agama yang menjadikan akhlaq sebagai tabiat asli kaum muslimin dan akhlak memproleh kedudukan yang tinggi dalam Islam, akhlaq memiliki berat bobot timbangan disisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda, yang artinya: ”Tiada sesuatu yang lebih berat timbanganya bagi saorang muslim dihari kiamat daripada keluhuran ahlaknya.dan allah membenci orang yang keji dalam ucapan ataupun perbuatannya” (HR: Thabrani).

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam sangat menekankan pada perkara akhlaq ini. Semua beliau lakukan dengan berbagai acara baik dengan lisan maupun perbuatan nyata sehingga beliau berhasil meresapkan ajaran beliau kelubuk hati hati para sahabatnya sekaligus pengikutnya, mensucikan jiwa mereka dan memperindah akhlaq mereka.

Tuesday, October 28, 2008

Halwa Telinga Pengunjung

Assalamualaikum...

Syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat yang telah,masih dan akan kita nikmati. Pasti dan pasti itu semua hanya dari ALLAH SWT yang maha berkuasa. Selawat dan salam juga buat junjungan besar nabi Muhammad SAW serta sahabatNya.

Sebagai menghargai komitmen pelawat-pelawat kepada laman ini, maka diharapkan terhibur dengan klip video yang disediakan.

Semoga kita semua sentiasa berada di bawah rahmat ALLAH SWT.Amin...

Thursday, October 23, 2008

Rindu Pada Permata Hatiku...









Malam ini ada hati merindu..
Rindu yang selalu bertamu,
Membuatkan jiwa ingin selalu dekat denganmu,
Membuatkan diri ingin selalu pulang ke pangkuanmu.

Malam ini ada air mata mengalir..
Tatkala mengenangharimu yang selalu sepi,
Pabila permata-permata hatimu jauh disisi,
Demi mencari rezeki dan menimba ilmu.
FirmanNya dalam Surah Luqman ayat 14 yang bermaksud:"Dan Kami
wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya;ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal
mengandung hingga akhir menyusunya),dan tempoh menceraikan susunya ialah
dalam masa 2tahun;(dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada
kedua ibubapamu;dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima
balasan).


Ibu ayah,
betapa diri ini amat menghargaimu..
atas segala yang tercurah padaku,
kau membelaiku dengan kasih sayang,
kau siramku dengan doa harapan.


Ibu ayah,
betapa diri ini amat mengasihimu..
ingin ku jadi penyejuk matamu,
sentiasa mendampingi dan membahagiakanmu,
walau di hari tuamu..


Ibu ayah,
maafkan anakmu,
andai ada rajukku,
jika ada silapku,
inginku kucium tanganmu,
inginku kukucup pipimu,
FirmanNya dalam Surah Al-Isra' ayat 23-24 yang bermaksud:"Dan Tuhanmu telah
perintahkan,supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya semata-
mata,dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa.Jika salah seorang dari
keduanya, atau kedua-duanya sekali,sampai kepada umur tua dalam jagaan dan
peliharaanmu,maka janganlah engkau berkata kepada mereka sekalipun perkataan
“Aah”,dan janganlah engkau menengking menyergah mereka,tetapi katakanlah
kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun)".



"Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanyakerana belas kasihan dan
kasih sayangmu,dan doakanlah: “Wahai Tuhanku!Cucurilah rahmat kepada mereka
berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan
mendidikku semasa kecil."



Ibu ayah,
ku akan sentiasa merinduimu,
sentiasa mendoakanmu,
agar dirimu sentiasa dilindungiNyadalam perjalanan hidup ini,
jua agar kita sama2 beroleh bahagiamenyambung kasihsayang ini disyurgaNya kelak..InsyaAllah..
FirmanNya dalam Surah Ar-Rad, ayat 23-24 yang bermaksud:"Iaitu Syurga yang
kekal yang mereka akan memasukinyabersama-sama orang-orang yang
mengerjakan amal solehdari ibu bapa mereka dan isteri-isteri mereka serta anak-
anak mereka;sedang malaikat-malaikat pula akan masuk kepada mereka dari tiap-
tiap pintu.

""(Memberi hormat dengan berkata): “Selamat sejahteralah kamu berpanjangan,
disebabkan kesabaran kamu. Maka amatlah baiknya balasan amal kamu di dunia
dahulu...
"p/s: menerima panggilan ayah dan juga kakak pada hari ini menyebabkan hati begitu rindu pada ibu ayah. Menitis air mata ini apabila mengingati mereka. Doakan anakmu yang masih dalam perjuangan ilmu ini..




Tuesday, October 21, 2008

Surat Fatimah Gemparkan Kota Baghdad



Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal didaerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan an ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawananwanita akibat perbuatan tentara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad , mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjutke seluruh Iraq ! *Mafkarat al-Islam* berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.


*Bismillahirrahmanirrahiim.* **Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered,nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him.* [*Qur*an*,Surat 112 *al-Ikhlas*]* *Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.* *Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang dapat kukatakan padamu?* *Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami,meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan keleher-leher kami. Allahu Akbar.* *Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.** **Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya.. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan barkan kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami,sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah.


Takutlahpada Allah akan urusan kami. Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Ghurayb.* *Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum benikah..* *Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.* *Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang..


Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak sanggup menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya**


*Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya,sesungguhnya Dia Maha Mengampun.* *Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah. Hancurkan kami bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai.* *Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami** * Waa Mu*tasimah!.*


*Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah belum berakhir.* *Hatta mataa haadza s-sukuut !!* *Ini yang sudah kesekian kalinya terjadi..* *Entah berapa lagi akan segera menyusul* *Kemaren, hari ini dan besok* *Begitu seterusnya..*


*Ya Rabbnasyku ilaika da'fa quwwatina*Wa qillata hiilatina *Allahumma n-shurna nashran adziima**Allahuma 'alaika bil haaula l-kuffar**Allahuma 'alaika biman adzaa l-muslimin..


*catatan: sebarkan agar semuanya bisa mengetahui keadaan ini.Wajazaakallahu khairan.

Monday, October 20, 2008

Sedikit Renungan...













RENUNGAN:
1) Dari bujang---kahwin No 1 ---- no.2 ----- DLL.
2) Dari pakai Jalan kaki ..naik bas ...Moto kap --- kancil---wira --- Honda ---BMW.. Mer..
3) Main Guli ----Bola---- Badminton ----- Golf
4) Rumah sewa---- rumah murah ---rumah teres --- banglow...
5) Driver ---Technician ----supervisor --- engineer --- manager...Pengurus Besar
6) Tv 14' --- 21' --- 29' ---- Home theather...
7) Kg Air --- Kota Kinabalu --- Kuala Lumpur ---- Haadnyai --- Bangkok ..London
8) Dalam semua segi kita mau kan perubahan kearah yang lebih baik dan glamour..... .
9) Mancing kat parit /longkang ---- sungai --- kolam (bayar punye)---laut dalam(bot mewah)

TETAPI... KITA JUGA LUPA.... SEMAKIN BANYAK KITA KECAPI KEJAYAAN, SEMAKIN HAMPIRLAH SAAT KEMATIAN KITA.... DITAKUTI SEMAKIN BERJAYA, KITA SEMAKIN LUPA, SEMUA YANG KITA DAPAT ADALAH PEMBERIAN TUHAN...'ON LOAN'... SETIAP KALI KITA BUAT ACTION PLAN ATAU BUAT REVISION, BERAPA BANYAKKAH KITA MASUKKAN ITEM-ITEM YANG MEMBAWA KEARAH 'PERSEDIAN UNTUK MATI'

Umpamanya:
1) Tak Solat ---Belajar Solat---- pastikan solat ---jadikan amalan.....
2) banyak maksiat ----- kurangkan ----- hapuskan...
3) Bangi ---- madinah ---- mekah---
4) sedekah RM1.00 ---- RM10.00 --- RM100.00---- ---
5) sembahyang dirumah --- sembahyang di surau/mesjid. ...
6) 5 jam sehari menonton TV ----- 3 jam TV & 2 jam majlis ILMU....
7) 3 jam baca suratkabar/majallah /internet ----- 2 jam majallah/surat khabar/internet ------ 1 jam membaca AL QURAN /selawat , zikir.
8) Baby ---muda---remaja ----dewasa-- -tua---mati
9) sihat---kuat- --lemah-- --sakit-- --mati.

Tetapi apa yang banyak berlaku pada ZAMAN AKHIR ini ialah PERSONAL improvement banyak kepada kearah KEDUNIAAN SEMATA. Perkara berkaitan AKHIRAT slowly di ketepikan... . . Contohnya: Kalau dulu rajin dan tak tinggal 5 waktu, tetapi beransur-ansur. ....... tinggal sajadah Kalau dulu tak kenal DANGDUT/KARAOKE. .. bila tuhan beri kenaikan pangkat & gaji lebih benda seperti ni dah jadi biasa... Macam macam lagi yang kita pun sedia maklum dan tahu... malah berlaku dikalangan ahli keluarga kita, jiran, rakan-rakan, DLL.

Jadi samalah kita membuat BALANCE ACTION PLAN, BALANCE OBJECTIVE & TARGET dan BALANCE IMPROVEMENT. Tuhan beri semua makhluk didunia ini 24 jam sehari, tiadalah seorang pun yang mendapat kurang atau lebih barang sesaat pun... Tuhan juga memberi kita peluang untuk menggunakan masa yang ada untuk di manafaatkan. .. dengan sebaik mungkin.. Tuhan hanya mahu kita beramal selama lebih kurang 40~~50 tahun demi untuk mendapat balasan Syurga untuk selamanya... infiniti...

Semuga tuhan terus memberi kita petunjuk dan hidayah untuk kita berjaya di dunia dan akhirat.
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus ..
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyin.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung disyurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung diudara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik..
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.'

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: 'Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:-
1. Orang-orang yang mati syahid.
2.. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3.Orang berpuasa di hari Arafah.'

Sekian untuk ingatan kita bersama. Wassallam.

p/s: Kalau rajin... hmmm. .kalu rajin la.. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Saturday, October 18, 2008

Puasa Enam Dan Persoalan Mengenainya...

Oleh: Dr Abd. Basit b Haji Abd Rahman

Ibadah puasa adalah suatu amalan mulia yang amat digalakkan oleh Islam. Selain puasa fardhu Ramadhan, umat Islam juga boleh melakukan ibadat puasa sunat di luar bulan Ramadhan. Ada puasa sunat yang bersifat mingguan (seperti berpuasa pada hari isnin dan khamis), puasa bulanan (tiga hari dalam sebulan) dan puasa tahunan (hari Arafah, ’Asyura’ dan enam hari dalam bulan Syawal).Puasa adalah satu ibadah yang besar keutamaannya.

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah sallallahu’alaihiwasallam bersabda, Allah subhanahu wata’aala berfirman (dalam hadis Qudsi) Maksudnya: “Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” (Rasulullah menjelaskan): “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, nafas orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah berbanding wangian kasturi.” [Sahih Muslim no: 1151] Selain hadis di atas, terdapat banyak hadis lain yang menerangkan keutamaan puasa sunat.

Di antara puasa sunat ialah puasa enam hari pada bulan Syawal. Bersempena dengan bulan Syawal ini, artikel ini akan membincangkan tentang puasa sunat ini.Dalil Puasa Sunat Enam Syawal.Abu Ayyub Al-Ansari ra berkata: Rasulullah saw bersabda Maksudnya: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.” [Sahih Muslim hadis no: 1164].Di dalam hadis ini Rasulullah saw menyatakan bahawa puasa enam hari selepas bulan Ramadhan akan diganjari pahala seolah-olah berpuasa selama setahun.Para ulama’ menghuraikan rahsia di sebalik ganjaran tersebut dengan mendatangkan dalil bahawa setiap amalan kebaikan manusia akan diganjari sebanyak 10 kali ganda. Puasa 30 hari di bulan Ramadhan diganjari sebanyak 300 hari, manakala puasa 6 hari di bulan Syawal pula diganjari dengan 60 hari. Jika dikira jumlahnya ialah 360 hari, ia hampir menyamai jumlah hari di dalam setahun sebanyak 360 hari. Sesungguhnya Allah swt maha berkuasa untuk memberikan ganjaran sebanyak mana yang dikehendaki-Nya.Hikmah Puasa Sunat Enam Syawal.

Sebenarnya puasa enam hari ini mempunyai beberapa hikmah yang tertentu dari sudut kesihatan manusia itu sendiri. Puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan antaranya menyebabkan sistem percernaan di dalam badan berehat seketika di waktu siang selama sebulan. Kedatangan bulan Syawal pula menyebabkan seolah-olah ia mengalami kejutan dengan diberikan tugas mencerna pelbagai makanan pada hari raya dan hari-hari selepasnya. Oleh kerana itulah, puasa enam ini memberikan ruang kembali kepada sistem pencernaan badan untuk berehat dan bertugas secara beransur-ansur untuk kebaikan jasmani manusia itu sendiri.Selain dari itu, sebagai manusia yang menjadi hamba kepada Allah swt, alangkah baiknya seandainya amalan puasa yang diwajibkan ke atas kita di bulan Ramadhan ini kita teruskan juga di bulan Syawal walaupun sekadar enam hari. Ini seolah-olah menunjukkan bahawa kita tidak melakukan ibadat puasa semata-mata kerana ia menjadi satu kewajipan tetapi kerana rasa diri kita sebagai seorang hamba yang benar-benar bersunguh-sungguh untuk taqarrub kepada tuhannya. Kerana itulah kata ulama’: “Betapa malangnya orang yang hanya mengenal Allah pada bulan Ramadhan, sedangakan pada bulan lain Allah swt dilupai”.Hukum Puasa Sunat Enam Syawal.Hukumnya adalah sunat. Berkata Imam An-Nawawi rh: “Hadis ini jelas menjadi dalil bagi mazhab Imam al-Syafi’e, Imam Ahmad, Daud dan ulama’ yang sependapat dengan mereka bahawa disunatkan berpuasa enam hari (pada bulan Syawal).Imam Malik dan Imam Abu Hanifah pula menganggap hukumnya makruh. Sebabnya kerana bimbang orang ramai akan menyangka ia adalah sebahagian dari puasa Ramadhan (yang wajib hukumnya) padahal ia bukanlah dari puasa Ramadhan.” [Syarah Sahih Muslim 8/56]Bilakah Dimulakan Puasa Sunat Enam Syawal?Puasa sunat enam Syawal paling awal dimulakan pada 2 Syawal. Ini kerana tarikh 1 Syawal adalah hari Eidil Fitri dan kita dilarang dari berpuasa pada hari tersebut. Abu Hurairah ra berkata:( أَنَّ رَسُولَ اللهِ r نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمِ الأَضْحَى، وَيَوْمِ الْفِطْرِ ) رواه مسلم.Maksudnya: “Nabi saw melarang puasa pada hari (Eidil) Fitri dan (Eidil) Adha.” [Sahih Al-Bukhari no: 1991].

Bagaimana Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal?Syarat dan adab bagi puasa sunat enam Syawal adalah sama seperti puasa wajib pada bulan Ramadhan.Persoalan yang menjadi perbincangan di kalangan para ulama’ ialah:1- Adakah ia dilaksanakan secara berturut-turut selama enam hari atau secara terputus?Pandangan yang lebih tepat adalah ia boleh dilakukan secara terputus (tidak berturut-turut) asalkan jumlah enam hari dicukupkan sebelum berakhirnya bulan Syawal. Ini kerana apabila Rasulullah saw menganjurkan puasa sunat enam hari ini, baginda menyebut bulan Syawal secara umum tanpa memberi ketentuan hari-harinya. Maka puasa enam tersebut boleh dilaksanakan pada mana-mana hari dalam bulan Syawal asalkan bukan pada 1 Syawal dan bukan sesudah berakhir bulan Syawal.Namun adalah lebih afdhal disegerakan pelaksanaan puasa enam Syawal berdasarkan umum firman Allah swt:]Maksudnya: “Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (ke arah mendapatkan) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Surah Aali Imran:133]2- Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal Sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan.Wujud perbincangan di kalangan para ulama’, apakah dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal jika seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan yang belum diqadhanya? Ada dua pendapat ulama’ dalam masalah ini.Pendapat Pertama: Boleh melakukannya, berdasarkan dalil bahawa Aisyah radhiallahu 'anha pernah mengakhirkan hutang puasa Ramadhan yang perlu diqadhanya hingga ke bulan Sya’ban yang akan datang. Aisyah ra berkata:( Maksudnya: “Aku memiliki hutang puasa bulan Ramadhan. Aku tidak mampu mengqadhanya kecuali pada bulan Sya’ban.” Kerana sibuk (melayani) Rasulullah saw. [Sahih Muslim no: 1146. Sahih al-Bukhari, hadis no: 1950, penjelasan “kerana sibuk melayani Rasulullah saw” ialah penjelasan salah seorang perawi hadis yang bernama Yahya bin Sa‘id.]Para ulama’ yang mengemukakan pendapat pertama berhujah, sudah tentu tidak mungkin isteri Rasulullah saw, yakni Aisyah ra, tidak melaksanakan puasa sunat enam Syawal. Pasti beliau melaksanakannya dan tindakan beliau yang mengqadha puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban menunjukkan dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal sekali pun seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan.Pendapat Kedua: Tidak boleh melakukannya, berdasarkan hadis yang menganjurkan puasa sunat enam Syawal itu sendiri yang telah dikemukakan di awal risalah ini. Hadis tersebut berbunyi: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.”Rasulullah saw mensyaratkan “berpuasa Ramadhan” terlebih dahulu, kemudian barulah “mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal”. Ini menunjukkan puasa sunat enam Syawal hanya dilaksanakan sesudah seseorang itu menggenapkan puasa Ramadhannya. Jika ada puasa Ramadhan ditinggalkan, ia perlu diqadha terlebih dahulu. Kemudian barulah diiringi dengan puasa sunat enam Syawal.Kalau diperhatikan secara teliti, pendapat yang kedua lebih rajih (kuat); Kerana ianya lebih menepati dalil puasa sunat enam Syawal itu sendiri. Selain dari itu, membayar hutang yang wajib hendaklah didahulukan dari memberi sedekah yang sunat. Ini disokong dengan ayat 133 surah Aali Imran yang dikemukakan sebelum ini, yang menganjurkan kita untuk menyegerakan amal kebajikan. Sudah tentu amal yang wajib lebih perlu disegerakan daripada amal yang sunat.Namun, sekiranya seorang itu tidak berkesempatan (disebabkan keuzuran) untuk melakukan qadha kemudian berpuasa enam dan dia berkeyakinan akan sempat mengqadhakannya sebelum Ramadhan tahun berikutnya, maka pendapat yang pertama boleh diterima, berdasarkan apa yang dilakukan oleh Aisyah ra.Menurut Imam An-Nawawi rh, Mazhab Malik, Abu Hanifah, Asy-Syafie, Ahmad dan jumhur salaf dan khalaf mengatakan: “Qadha puasa Ramadhan bagi mereka yang berbuka kerana uzur seperti kedatangan haid dan musafir, maka kewajipan mengqadhanya adalah secara bertangguh (’ala at-tarakhi), tidak disyaratkan qadha terus apabila boleh melakukannya”. [Syarah Sahih Muslim 8/22].قال النووي في شرح مسلم: "وَمَذْهَب مَالِك وَأَبِي حَنِيفَة وَالشَّافِعِيّ وَأَحْمَد وَجَمَاهِير السَّلَف وَالْخَلَف: أَنَّ قَضَاء رَمَضَان فِي حَقّ مَنْ أَفْطَرَ بِعُذْرٍ كَحَيْضٍ وَسَفَرٍ يَجِب عَلَى التَّرَاخِي، وَلا يُشْتَرَط الْمُبَادَرَةُ بِهِ فِي أَوَّل الإِمْكَان."Menurut Al-Khatib Asy-Syarbini: “Sesiapa yang tertinggal puasa Ramadhan, sunat dia mengqadhakannya secara berturut-turut dan makruh bagi orang yang ada qadha Ramadhan melakukan puasa sunat”. [Mughni Al-Muhtaj 2/181 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut].3- Menggabungkan puasa qadha dan puasa enam.Di antara persoalan yang sering timbul sekitar puasa enam ialah adakah harus menggabungkan di antara dua puasa iaitu puasa qadha dan puasa enam hari di bulan Syawal.

Adakah diganjari dengan kedua-dua pahala tersebut dengan puasa yang satu?Persoalan ini berlaku khilaf di kalangan ulama’, sebahagiannya yang berpendapat tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain, sekiranya dilakukan maka puasanya itu tidak sah, tidak bagi yang fardhu dan tidak bagi yang sunat.Ada dikalangan ulama’ Syafi’iyyah berpendapat bahawa ganjaran puasa enam tetap akan diperolehi apabila seseorang berpuasa qadha sekalipun ia tidak berniat menggabungkan kedua-duanya, namun pahala yang diperolehi kurang daripada seorang yang berpuasa kedua-duanya secara berasingan. [Lihat: Hasyiah Asy-Syarqawi ‘Ala Tuhfah At-Tullab 1/428, cet, Darul Ma’rifah, Fatawa Al-Azhar 9/261 Al-Maktabah Asy-Syamilah]

Al-Khatib Asy-Syarbini berkata: “Jika seseorang berpuasa qadha atau puasa nazar atau puasa sunat yang lain di bulan Syawal, adakah dia mendapat pahala sunat (Syawal) atau tidak? Saya tidak mendapati pendapat ulama’ yang menyebut tentangnya, dan yang zahirnya adalah dapat pahala tersebut (pahala puasa yang diniatinya). Namun, dia tidak mendapat pahala sebagaimana yang disebut oleh hadis yang menerangkan tentang kelebihan puasa enam tadi, khasnya mereka yang tertinggal puasa Ramadhan kemudian berpuasa pada bulan Syawal. Ini kerana mereka tidak memenuhi maksud hadis tersebut (menyempurnakan puasa Ramadahan kemudian diikuti dengan puasa enam)”. [Mughni Al-Muhtaj 2/184 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut]Setelah dikaji, pandangan ulama’ yang membolehkan puasa dua dalam satu ini, tidak bersandarkan mana-mana dalil al-Qur’an dan al-Sunnah. Mereka juga mengatakan amalan ini hanya mendapat pahala kerana kebetulan berpuasa qadha dalam bulan Syawal, sama seperti pahala sunat tahiyyatul masjid dengan solat fardhu (orang yang terus melakukan solat fardhu apabila masuk ke dalam masjid akan mendapat juga pahala sunat tahiyyatul masjid). Wallahu a’lam.Oleh itu, lakukanlah dua ibadat puasa ini (fardhu dan sunat) secara berasingan, kerana sebagai seorang hamba yang tunduk kepada Allah SWT, memperbanyakkan amalan taqarrub dengan memisahkan di antara yang menjadi kewajipan dengan yang menjadi galakan (sunat) tentulah lebih menunjukkan kesungguhan diri sebagai seorang hamba yang mencari keredhaan Tuhannya. Ini juga lebih berhati-hati (ahwat) dalam ibadat, serta melakukan ibadat dengan yakin adalah lebih utama (aula), kerana ada pendapat ulama’ mengatakan tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain.Sebagai kesimpulan, puasa sunat semata-mata kerana Allah (bukan kerana sakit atau ingin berdiet) mempunyai kelebihan yang besar di sisi Allah swt dan sangat digalakkan oleh Rasulullah saw.Sebagaimana yang diketahui semua amalan sunat adalah sebagai penampal kepada mana-mana kekurangan dalam amalan fardhu. Puasa enam hari pada bulan Syawal ini pula thabit dari sunnah Rasulullah saw. Sepatutnyalah kita mengambil peluang ini untuk berpuasa enam hari pada bulan Syawal.Sempurnakan dahulu qadha beberapa hari yang tertinggal, kerana kita tidak tahu apakah hayat dan kesihatan yang ada akan berterusan sehingga kita dapat menunaikannya di masa hadapan.Bagi orang yang tidak sempat melakukan puasa sunat kerana sibuk dengan puasa wajib diharapkan Allah swt akan memberi ganjaran berdasarkan niat dan azamnya. Sebagaimana sabda Nabi saw:(( إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا )) رواه البخاري.Maksudnya: “Apabila seorang hamba Allah sakit atau musafir (beliau tidak dapat melakukan amalan yang biasa dilakukannya) maka dituliskan baginya pahala seperti amalan yang biasa dilakukannya sewaktu tidak bermusafir dan sewaktu sihat” [Sahih Al-Bukhari no. 2834]Semoga kita semua diberi taufiq dan hidayah oleh Allah swt ke jalan yang di redhai-Nya serta dapat melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal ini dengan sempurna. Seterusnya kita dimasukkan ke dalam golongan orang yang mendapat kejayaan dunia dan akhirat. Aamin.وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما إلى يوم الدين.

Akhukum,Abu Anas Madani, Pondok Sungai Durian.
04 Syawal 1429h- 041008
www.abuanasmadani.com

Setelah Ramadhan Berakhir...

Assalamualaikum wbt

Setelah 30 hari lamanya bersama bulan yang sangat istimewa ni, akhirnya Ramadhan meninggalkan kita. Sepanjang bulan ini, kita telah diberi peluang keemasan oleh yang Maha Pencipta untuk beramal semampu, seikhlas mungkin. Supaya dengan amalan yang dilakukan, terampun dosa-dosa yang menghijab hati, semakin akrab juga dengan Allah swt yang Maha Penyayang. Semoga segala amalan berganda dan penghijrahan yang berjaya kita cetuskan di bulan Ramadhan ini dapat diteruskan di 11 bulan yang mendatang, sehingga kita bertemu lagi dengan Ramadhan yang seterusnya, insyaAllah..

Bagi saya pula, perasaan bercampur-baur. Antara gembira menyambut Syawal dan sebak melepaskan Ramadhan pergi. Terasa seperti ini Ramadhan yang terakhir. Wallahu’alam. Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku kerana Allah swt.. Hati saya takut, risau kalau-kalau amalan-amalan saya tidak diterima Allah. Tapi, seperti kata seorang sahabat dalam tazkirahnya yang sangat bermakna, rasa takut perlu disertakan dengan pengharapan. Harap semoga Allah menerima amalan kita.

Syukur sesyukur-syukurnya kepada Allah swt, betapa Dia sayangkan saya, diberi saya pelbagai ujian ketika Ramadhan hampir melabuhkan tirai. Entah mengapa, ujian-ujian ini saya rasakan sungguh manis. Teramat nikmat! Ketenangannya ada di situ. Salah satu bekalan saya dari Ramadhan ini- Jangan sesekali takutkan manusia bila berurusan dengan Allah, tapi gentarlah dengan Allah bila berurusan dengan manusia! Dah lama ungkapan tersebut menjadi pegangan saya, tapi baru kali ini saya benar2 merasakan maknanya yang sebenar. Segala puji bagiMu yang Allah!

Selamat tinggal Ramadhan yang mulia dan penuh berkat.. InsyaAllah dengan izinNya kita akan bertemu lagi. Dan saya akan buat dengan lebih baik..InsyaAllah..