Tuesday, November 11, 2008

Keberanian Dan Ketabahan Baginda Rasulllah SAW...

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam mempunyai keberanian yang mengagumkan dan tiada tandingannya dalam membela agama dan menegakkan kalimatullah Ta’ala. Beliau mempergunakan nikmat-nikmat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang dicurahkan atas beliau pada tempat yang semestinya. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha telah mengungkapkan hal itu dalam sebuah hadits, yang artinya: “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sama sekali memukul seorangpun kecuali dalam rangka berjihad di jalan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Beliau tidak pernah memukul pelayan dan kaum wanita.” (HR: Muslim)




Di antara bukti keberanian beliau adalah kegigihan beliau dalam mendakwahkan agama Islam seorang diri menghadapi kaum kafir Quraisy dan pemuka-pemuka-nya. Demikian juga keteguhan beliau di atas keyakinan tersebut hingga Alloh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan pertolongan-Nya. Beliau tidak pernah mengeluh atau berkata: “Tidak ada yang sudi menyertaiku, sedangkan orang-orang semuanya memusuhiku.” Akan tetapi beliau bersandar serta bertawakkal kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan tetap meneruskan perjuangan dakwah beliau.




Beliau adalah seorang pemberani dan sangat teguh dalam memegang dan melaksanakan pendirian. Ketika orang-orang lari bercerai berai, beliau tetap teguh bagaikan karang.
Beliau mengasingkan diri untuk beribadah di gua Hira’ selama beberapa tahun. Kala itu beliau belum merasakan gangguan dan orang-orang Quraisy pun belum memerangi beliau. Kaum kafir itu tidak menembakkan sebatang anak panah pun dari busurnya kecuali setelah beliau menyebarkan aqidah tauhid dan memerintahkan untuk memurnikan ibadah mereka kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala semata. Beliau sangat mengherankan ucapan kaum kafir sebagaimana yang difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Katakanlah: “Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan” Maka mereka menjawab:”Alloh”. Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS: Yunus: 31)




Sementara itu mereka menjadikan berhala-berhala sebagai perantara antara mereka dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala firmankan, yang artinya: “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (QS: Az-Zumar: 3)
Padahal mereka juga meyakini tauhid Rububiyah, sebagaimana yang diungkapkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Katakanlah: “Siapakah yang memberikan rizki kepada kalian dari langit dan bumi?” mereka akan menjawab: “Alloh”.
Wahai saudaraku, lihatlah praktek-praktek syirik yang bertebaran di seantero negeri-negeri kaum muslimin, seperti memohon kepada orang yang sudah mati, bertawassul dengan perantaraan mereka, bernadzar karena mereka, takut serta mengharap kepada mereka. Sampai-sampai terputus hubungan antara mereka dengan Alloh Subhanahu wa Ta’ala disebabkan kemusyrikan yang mereka lakukan. Mereka telah menempatkan orang-orang yang sudah mati setara dengan kedudukan Dzat Yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (se-suatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS: Al-Maidah: 72)
Sekarang kita beranjak dari rumah beliau menuju gunung yang berada di sebelah utara. Itulah gunung Uhud, disitulah terjadi peristiwa besar yang menunjukkan keperkasaan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dan keteguhan serta kesabaran beliau atas luka yang diderita pada peperangan tersebut. Pada waktu itu wajah beliau yang mulia terluka dan beberapa gigi beliau patah serta kepala beliau terkoyak.




Sahal bin Sa’ad menceritakan kepada kita tentang luka yang diderita beliau . Ia berkata: “Demi Alloh Subhanahu wa Ta’ala, aku benar-benar mengetahui siapakah yang mencuci luka Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, siapakah yang menyiramkan airnya dan dengan apa luka itu diobati.” Ia melanjutkan: “Fathimah radhiyallahu ‘anha putri beliaulah yang mencuci luka tersebut, sementara Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu menyiramkan airnya dengan perisai. Namun ketika Fathimah radhiyallahu ‘anha melihat siraman air tersebut hanya menambah deras darah yang mengucur dari luka beliau, ia segera mengambil secarik tikar lalu membakarnya kemudian membungkus luka tersebut hingga darah berhenti mengucur. Pada peristiwa itu gigi beliau patah, wajah beliau terluka dan kepala beliau terkoyak lebar.” (HR: Al-Bukhari)
Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiallaahu anhu menceritakan kepahlawanan Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dalam peperangan Hunain. Ia berkata: “Ketika pasukan kaum muslimin tercerai berai, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam justru memacu bighalnya ke arah pasukan kaum kafir, sementara aku terus memegang tali kekang bighal tersebut supaya tidak melaju dengan cepat. Saat itu beliau berkata: “Aku adalah seorang nabi bukanlah pendusta. Aku adalah cucu Abdul Muththalib.” (HR: Muslim)




Sementara itu, penunggang kuda yang gagah berani, yang sudah masyhur dan terkenal dengan kisah-kisah kepahlawanannya, yaitu Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu menceritakan keberanian Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai berikut: “Apabila dua pasukan sudah saling bertemu dan peperangan sudah demikian sengit, kamipun berlindung di belakang Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak ada seorangpun yang paling dekat kepada musuh daripada beliau.” (HR. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah , silakan lihat di dalam Shahih Muslim III / no.1401)




Kesabaran Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyebarkan dakwah pantas dijadikan contoh dan teladan yang baik. Hingga akhirnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala menegakkan pilar-pilar Islam dan melebarkan sayapnya di segenap pelosok jazirah Arab, negeri Syam dan negeri-negeri di seberang sungai Tigris. Hingga tidak tersisa satu rumahpun kecuali telah dimasuki cahaya Islam.




Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya aku telah mendapat berbagai teror dan ancaman karena membela agama Alloh . Dan tidak ada seorangpun yang mendapat teror seperti itu. aku telah mendapat berbagai macam gangguan karena menegakkan agama Alloh . Dan tidak seorangpun yang mendapat gangguan seperti itu. Sehingga pernah kualami selama 30 hari 30 malam, aku dan Bilal tidak mempunyai sepotong makanan pun yang layak untuk dimakan manusia kecuali sedikit makanan yang hanya dapat dipergunakan untuk menutupi ketiak Bilal.” (HR: At-Tirmidzi dan Ahmad)




Walaupun harta dan ghanimah serta perbenda-haraan dunia dari kemenangan yang diberikan Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada beliau terus mengalir, namun Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mewariskan sesuatupun kepada umatnya, tidak dinar maupun dirham, beliau hanya mewariskan ilmu. Itulah warisan nubuwat, barangsiapa yang ingin mengambilnya, maka silakan maju untuk mengambilnya dan selamat berbahagia menerima warisan yang agung itu.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan: “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam tidak meninggalkan dinar, tidak pula dirham, tidak meninggalkan kambing, tidak pula unta. Beliau tidak mewasiatkan harta apapun.” (HR: Muslim)


(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Mush”ab bin Umeir, seorang pemuda yang tampan...

Mush”ab bin Umeir adalah seorang pemuda yang tampan berasal dari keluarga kaya raya. Dalam kehidupannya ia banyak memiliki limpahan harta, dimanja secara berlebihan, menjadi pujaan banyak gadis, betotak cemerlang dan memiliki nama yang harum di seantero kota Mekah. Selain itu, ia adalah pusat perhatian dalam setiap pertemuan, dimana setiap anggota majelis dan teman-temannya selalu mengharapkan kehadirannya untuk memecahkan berbagai persoalan karena kecermalangan otaknya.


Sampai suatu hari, terbetik kabar tentang Muhammad Al-Amin yang menyatakan diri sebagai utusan Alloh Subhanahu wa Ta’ala untuk menyampaikan agama yang benar. Kian hari kabar itu kian santer di kalangan warga Mekah, dan sampai juga di telinga Mush’ab. Mush’ab tergerak hatinya untuk menyelidiki kebenaran berita tersebut. Melalui usahanya, makin banyaklah berita yang ia ketahui, termasuk dimana Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya mengadakan pertemuan rutin, yakni di tempat suci di bukit Shafa, di kediaman Arqam bin Abil Arqam guna menghindari ancaman kaum Quraisy. Di tempat ini Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau berkumpul dan beribadah kada Allah serta mempelajari ayat-ayat suci Al-Qur’an.


Dengan semangat dan tekad bulat, suatu hari diikutinya rombongan mereka menuju kediaman Arqam. Seperti tersebut dalam riwayat, baru sekejap mata Mush’ab mengambil tempat duduknya, terdengar olehnya Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan kekhusyu’an yang mendalam. Tergetarlah dada Mush’ab oleh pesona yang begitu agung, keharuan yang begitu mendalam dan kebahagiaan yang nyaris sempurna, sehingga membuatnya hampir terlonjak ketika menghampiri Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam.


Namun dengan penuh kebijakan dan rasa kasih sayang, Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam mengurut dada pemuda Quraisy itu dengan tangan beliau nan halus. Maka menjadi terasa teduh batin pemuda yang tengah bergejolak hatinya oleh rasa itu. Selanjutnya, pada hari itu juga, masuklah Mush’ab bin Umeir kedalam agama Islam dengan hati mantap dan keyakinan penuh.
Walaupun demikian, tidak semuanya berjalan sempurna. Salah satu sandungan terberat yang dialaminya, setelah masuk Islam adalah dari ibu kandungnya sendiri, yakni Khunas binti Malik. Kharisma dan kekerasan jiwa sang ibu, untuk sementara waktu membuat Mush’ab memnyembunyikan keislamannya, sampai kemudian hari Alloh menghendakinya.


Demikianlah, sekian lama ia berusaha menutupi rahasia, sekian lama ia berusaha menutupi rahasia itu. Tetapi kota makah begitu banyak menyimpan mata, apa lagi dalam suasana seperti kala itu. Setiap gerak muslim pasti tak luput dari perhatian. Akhirnya, berita keislaman Mush’ab sampai juga ketelinga ibundanya. Berita itu didapat dari seseorang bernama Utsman bin Thalhah yang melihat dengam mata kepala sendiri, bahwa Mush’ab sering kerumah Arqam secara sembunyi-sembunyi. Bahkan suatu saat, dilihatnya Mush’ab shalat berjama’ah bersama Rasul dan para Sahabatnya beliau.


Betapa murka hati sang ibu, lalu dipanggilnya Mush’ab untuk segera menghadapnya. Di hadapan ibunya, saudara-saudaranya,dan para pembesar Mekah kala itu, Mush’ab berdiri tegar seraya memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk menyentuh hati nurani mereka. Namun apa mau dikata, hati sang ibu dan semua yang ada disitu tak sedikitpun tergugah. Bahkan sang ibu nyaris menampar muka anaknya, kalaulah tidak melihat cahaya penuh wibawa memancar dari wajah putra terkasihnya itu. Tetapi tak urung, sianak dibawanya juga kesebuah kamar terpencil dalam rumahnya, dan dikurungnya rapat-rapat.


Sampai akhirnya ketika Mush’ab mendengar banyak kaum muslimin berhijrah ke Habasyah, ia berhasil meloloskan diri dengan cara memperdaya sang ibu dan para pengawalnya.
Mush’ab berlari dan menyembunyikan diri di Habasyah bersama rekan-rekannya seperjuangan dengan menghadapi berbagai rintangan dan cobaan silih berganti. Namun ia sangat bangga dan bersyukur, karena dapat mengikuti pola hidup yang diajarkan oleh Rasul, walaupun sebagai resikonya ia harus meninggalkan kemewahan yang selama ini menaungi kehidupannya. Ia harus menanggalkan pakaian indah miliknya dan menggantinya dengan pakaian yang lusuh, usang dan penuh tambalan.


Hingga pada suatu hari, mata setiap orang basah dibuatnya, karena menyaksikan perubahan pada dirinya yang demikian drastis, yakni ketika ia hadir dalam sebuah pertemuan yang dihadiri juga oleh Rasululloh Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.


Rasululloh Shallallâhu ‘alaihi wasallam sendiri menatapnya dengan rasa syukur, dan dengan penuh arti beliau bersabda, yang artinya: “Dahulu kukenal Mush’ab ini pemuda yang tidak ada imbangnya dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya. Namun kemudian semua itu ditinggalkan demi Alloh dan Rasul-Nya”Tatkala sang ibu menangkapnya kembali sepulang dari Habasyah, ketika itu pula Mush”ab bertemu untuk berpisah dengan sang ibunda selama-lamanya. Keteguhannya membuat sang ibu putus asa. Sampai detik terakhir, Mush’ab masih terus menasehati ibunya bahwa tidak ada yang berhak di sembah secara benar selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala, namun tidak juga membuahkan hasil. Justru hati si ibu semakin murka, akhirnya dengan berlinang air mata, terpaksa dihapusnya juga nama Mush’ab dalam hatinya sebagai anak kandungnya tercinta… Maka berpisahlah kedua anak dan ibu tersebut.

Saturday, November 1, 2008

Keagungan Akhlak Rasulullah SAW

Saudaraku, islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok penyampai risalah Allah SWT yang benar dan di ridhoi. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau SAW dan menginginkan berada di barisan beliau SAW. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau SAW akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendo’akan beliau dengan cara memperbanyak bersholawat kepada beliau SAW.


Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.


Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.


Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami sholat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.


Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.


Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.


Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah SWT.


Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad)”.


Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia”(HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.


Saudaraku, mari kita sampaikan salam dan sholawat kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan beroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumil mahsyar. insya Allah…Amiin.

Friday, October 31, 2008

pERSAHABATAN yANG tULUS...

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa setiap kali disampaikan kepada Rasulloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuatu yang kurang berkenan dari seseorang, beliau tidak mengatakan: “Apa maunya si ‘Fulan’ berkata demikian!” Namun beliau mengatakan: “Apa maunya ‘mereka’ berkata demikian!” (HR: At-Tirmidzi)

Anas bin Malik radhiallaahu anhu menceritakan bahwa pernah suatu kali seorang lelaki datang menemui Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bekas celupan berwarna kuning pada pakaiannya (bekas za’faran). Biasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam sangat jarang menegur sesuatu yang dibencinya pada seseorang di hadapannya langsung. Setelah lelaki itu pergi, beliau pun berkata, yang artinya: “Alangkah bagusnya bila kalian perintahkan lelaki itu untuk menghilangkan bekas za’faran itu dari bajunya.” (HR: Abu Daud & Ahmad)

Abdullah bin Mas’ud Radhiallaahu anhu berkata bahwa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, yang artinya: “Inginkah aku kabarkan kepadamu oang yang diselamatkan dari api Neraka, atau dijauhkan api Neraka darinya? Yaitu setiap orang yang ramah, lemah lembut dan murah hati.” (HR: At-Tirmidzi)

MasyaALLAH indahnya jika kita dapat mempraktikkan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Ketahuilah olehmu(sahabat2 dan kawan2ku) diriku amat memerlukan kalian untuk terus istiqamah dengan ISLAM.

(Sumber Rujukan: Sehari Di Kediaman Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam, Asy-Syaikh Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Qasim)

Yang Indah Itu Bahasa, Yang Cantik Budi Pekerti...

MediaMuslim.Info - Muslim yang benar selalu menampilkan budi yang baik, perangai yang lembut, perkataan yang lembut, perkataan yang halus dan ramah. Nabi manusia yang harus dijadikan panutan dan idola kaum muslimin telah banyak mencontohkan perbuatan perbuatan yang mulia diatas untuk menuntun umatnya.

Anas Radiyallahu ‘anhu, sahabat sekaligus pembantu setia nabi ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam, mengatakan bahwa beliau merupakan manusia yang paling baik ahlaknya. Anas Radiyallahu ‘anhu menceritakan: “Aku telah membantu Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam selama sepuluh tahun .selama itu pula tak pernah sekalipun meluncur dari lisan beliau kepadaku kata “ah”dan beliau tak pernah megatakan untuk suatu yang kerjakan mengapa engkau lakukan hal itu ?”tidak pula untuk suatu yang aku kerjakan “mengapa kamu tidak melakukannya?” (HR: Muttafaq alaih).

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam selalu menjauhi perbuatan maupun ucapan yang kotor. Abdullaah Bin Amru bin Ash Radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa nabi ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya yang termasuk insane piliha diantara kamu sekalian adalh yang terbaik ahlaqnya” (HR: Muttafaq alaih).
Dalam riwayat lain, yang artinya: “Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari islam dan sesungguhnya sebaik-baiknya manusia keislamannya adalah yang baik ahlaqnya” (HR: Thabrani ,Ahmad, Abu ya’la).

Dalam riwayat lain pula, yang artinya: “Sesungguhnya yang aku cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya dengan ku dihari kiamat adalah yang paling baik ahlaqnya. Dan yang paling benci dan jauh dariku dihari kiamat adalah yang banyak bicara dan berlagak sombong serta bertele tele dalam berbicara.”bertanya pera sahabat:”ya Rasululloh, kami tahu apa yang dinamakan “Ats tsartsaarun wal mutasyaddiqun (banyak bicara dan bertele-tele),lalu apakah arti mutafaihaiqun’?’”Rasululloh menjawab.”Almutakabbirun (sombong).” (HR: Tirmidzi).

Semua sahabat Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam –yang diridhoi Alloh Subhanahu wa Ta’ala– selalu tekun mendengar dan mengikuti bimbingan ahlak yang mulia dari beliau. Mereka menyaksikan sendiri ketinggian akhlaq beliau. Mereka dengan penuh kesadaran dan semangat, berbuat sesuai deangan ajaran beliau, meneladani baliau, sehinga waktu itu tegaklah suatu masyarakat Islam yang indah, adil yang tidak bisa dilupakan didalam sejarah umat manusia.
Anas Radiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi penuh dengan sifat belas kasih, tak ada seorangpun mendatangi beliau kecuali beliau telah menjanjikan dan memenuhi janjinya jika telah berjanji jikatelah berjanji dengan saorang meskipun beliau sedang mendirikan shalat. Pernah datang saorang arab badui kepada beliau, lalu menarik baju beliau seraya berkata: sesungguhnya aku tetap akan melaksanakan hajatku (sekarang juga), aku takut lupa, maka Nabi berdiri bersamanya sehingga ia menyelesaikan hajatnya kemudian beliau menghadap kiblat dan meneruskan Shalat” (HR: Bukhari).

Tidak nampak pada diri Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam rasa keberatan sedikitpun untuk mendengar orang arab itu dan menyelesaikan hajatnya, padahal beliau tengah mendirikan sholat. Tidaklah sempit dadanya mendapat perlakuan kasar laki-laki tersebut yang menarik bajunya, dan menunggu menyelesaikan hajatnya sebelum shalat. Beliau bersabar, lembut dalam membengun masyarakat yang tegak atas moral yang suci. Beliau mendidik kaum muslimin melalui perbuatan nyata, bagaimana seharusnya saorang muslim membantu sesama saudaranya. Dia telah menegakkkan suatu prinsip dan sendi-sendi akhlaq yang diperlukan bagi masyarakat muslim yang kokoh.

Jika kita lihat, kebajikan moral pada masyarakat bukan muslim selalu berpulang kepada kebaikan system pendidikan, dan hasil kerja ilmiah. Sedangkan pada masyarakat muslim, sebelum dikembalikan kepada unsur-unsur tersebut, terlebih dulu masalah-masalah itu kembalikan kepada agama yang menjadikan akhlaq sebagai tabiat asli kaum muslimin dan akhlak memproleh kedudukan yang tinggi dalam Islam, akhlaq memiliki berat bobot timbangan disisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda, yang artinya: ”Tiada sesuatu yang lebih berat timbanganya bagi saorang muslim dihari kiamat daripada keluhuran ahlaknya.dan allah membenci orang yang keji dalam ucapan ataupun perbuatannya” (HR: Thabrani).

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam sangat menekankan pada perkara akhlaq ini. Semua beliau lakukan dengan berbagai acara baik dengan lisan maupun perbuatan nyata sehingga beliau berhasil meresapkan ajaran beliau kelubuk hati hati para sahabatnya sekaligus pengikutnya, mensucikan jiwa mereka dan memperindah akhlaq mereka.

Tuesday, October 28, 2008

Halwa Telinga Pengunjung

Assalamualaikum...

Syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat yang telah,masih dan akan kita nikmati. Pasti dan pasti itu semua hanya dari ALLAH SWT yang maha berkuasa. Selawat dan salam juga buat junjungan besar nabi Muhammad SAW serta sahabatNya.

Sebagai menghargai komitmen pelawat-pelawat kepada laman ini, maka diharapkan terhibur dengan klip video yang disediakan.

Semoga kita semua sentiasa berada di bawah rahmat ALLAH SWT.Amin...

Thursday, October 23, 2008

Rindu Pada Permata Hatiku...









Malam ini ada hati merindu..
Rindu yang selalu bertamu,
Membuatkan jiwa ingin selalu dekat denganmu,
Membuatkan diri ingin selalu pulang ke pangkuanmu.

Malam ini ada air mata mengalir..
Tatkala mengenangharimu yang selalu sepi,
Pabila permata-permata hatimu jauh disisi,
Demi mencari rezeki dan menimba ilmu.
FirmanNya dalam Surah Luqman ayat 14 yang bermaksud:"Dan Kami
wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya;ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal
mengandung hingga akhir menyusunya),dan tempoh menceraikan susunya ialah
dalam masa 2tahun;(dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada
kedua ibubapamu;dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima
balasan).


Ibu ayah,
betapa diri ini amat menghargaimu..
atas segala yang tercurah padaku,
kau membelaiku dengan kasih sayang,
kau siramku dengan doa harapan.


Ibu ayah,
betapa diri ini amat mengasihimu..
ingin ku jadi penyejuk matamu,
sentiasa mendampingi dan membahagiakanmu,
walau di hari tuamu..


Ibu ayah,
maafkan anakmu,
andai ada rajukku,
jika ada silapku,
inginku kucium tanganmu,
inginku kukucup pipimu,
FirmanNya dalam Surah Al-Isra' ayat 23-24 yang bermaksud:"Dan Tuhanmu telah
perintahkan,supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya semata-
mata,dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa.Jika salah seorang dari
keduanya, atau kedua-duanya sekali,sampai kepada umur tua dalam jagaan dan
peliharaanmu,maka janganlah engkau berkata kepada mereka sekalipun perkataan
“Aah”,dan janganlah engkau menengking menyergah mereka,tetapi katakanlah
kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun)".



"Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanyakerana belas kasihan dan
kasih sayangmu,dan doakanlah: “Wahai Tuhanku!Cucurilah rahmat kepada mereka
berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan
mendidikku semasa kecil."



Ibu ayah,
ku akan sentiasa merinduimu,
sentiasa mendoakanmu,
agar dirimu sentiasa dilindungiNyadalam perjalanan hidup ini,
jua agar kita sama2 beroleh bahagiamenyambung kasihsayang ini disyurgaNya kelak..InsyaAllah..
FirmanNya dalam Surah Ar-Rad, ayat 23-24 yang bermaksud:"Iaitu Syurga yang
kekal yang mereka akan memasukinyabersama-sama orang-orang yang
mengerjakan amal solehdari ibu bapa mereka dan isteri-isteri mereka serta anak-
anak mereka;sedang malaikat-malaikat pula akan masuk kepada mereka dari tiap-
tiap pintu.

""(Memberi hormat dengan berkata): “Selamat sejahteralah kamu berpanjangan,
disebabkan kesabaran kamu. Maka amatlah baiknya balasan amal kamu di dunia
dahulu...
"p/s: menerima panggilan ayah dan juga kakak pada hari ini menyebabkan hati begitu rindu pada ibu ayah. Menitis air mata ini apabila mengingati mereka. Doakan anakmu yang masih dalam perjuangan ilmu ini..




Tuesday, October 21, 2008

Surat Fatimah Gemparkan Kota Baghdad



Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal didaerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan an ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawananwanita akibat perbuatan tentara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad , mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjutke seluruh Iraq ! *Mafkarat al-Islam* berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.


*Bismillahirrahmanirrahiim.* **Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered,nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him.* [*Qur*an*,Surat 112 *al-Ikhlas*]* *Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.* *Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang dapat kukatakan padamu?* *Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami,meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan keleher-leher kami. Allahu Akbar.* *Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.** **Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya.. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan barkan kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami,sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah.


Takutlahpada Allah akan urusan kami. Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Ghurayb.* *Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum benikah..* *Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.* *Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang..


Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak sanggup menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya**


*Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya,sesungguhnya Dia Maha Mengampun.* *Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah. Hancurkan kami bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai.* *Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami** * Waa Mu*tasimah!.*


*Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah belum berakhir.* *Hatta mataa haadza s-sukuut !!* *Ini yang sudah kesekian kalinya terjadi..* *Entah berapa lagi akan segera menyusul* *Kemaren, hari ini dan besok* *Begitu seterusnya..*


*Ya Rabbnasyku ilaika da'fa quwwatina*Wa qillata hiilatina *Allahumma n-shurna nashran adziima**Allahuma 'alaika bil haaula l-kuffar**Allahuma 'alaika biman adzaa l-muslimin..


*catatan: sebarkan agar semuanya bisa mengetahui keadaan ini.Wajazaakallahu khairan.

Monday, October 20, 2008

Sedikit Renungan...













RENUNGAN:
1) Dari bujang---kahwin No 1 ---- no.2 ----- DLL.
2) Dari pakai Jalan kaki ..naik bas ...Moto kap --- kancil---wira --- Honda ---BMW.. Mer..
3) Main Guli ----Bola---- Badminton ----- Golf
4) Rumah sewa---- rumah murah ---rumah teres --- banglow...
5) Driver ---Technician ----supervisor --- engineer --- manager...Pengurus Besar
6) Tv 14' --- 21' --- 29' ---- Home theather...
7) Kg Air --- Kota Kinabalu --- Kuala Lumpur ---- Haadnyai --- Bangkok ..London
8) Dalam semua segi kita mau kan perubahan kearah yang lebih baik dan glamour..... .
9) Mancing kat parit /longkang ---- sungai --- kolam (bayar punye)---laut dalam(bot mewah)

TETAPI... KITA JUGA LUPA.... SEMAKIN BANYAK KITA KECAPI KEJAYAAN, SEMAKIN HAMPIRLAH SAAT KEMATIAN KITA.... DITAKUTI SEMAKIN BERJAYA, KITA SEMAKIN LUPA, SEMUA YANG KITA DAPAT ADALAH PEMBERIAN TUHAN...'ON LOAN'... SETIAP KALI KITA BUAT ACTION PLAN ATAU BUAT REVISION, BERAPA BANYAKKAH KITA MASUKKAN ITEM-ITEM YANG MEMBAWA KEARAH 'PERSEDIAN UNTUK MATI'

Umpamanya:
1) Tak Solat ---Belajar Solat---- pastikan solat ---jadikan amalan.....
2) banyak maksiat ----- kurangkan ----- hapuskan...
3) Bangi ---- madinah ---- mekah---
4) sedekah RM1.00 ---- RM10.00 --- RM100.00---- ---
5) sembahyang dirumah --- sembahyang di surau/mesjid. ...
6) 5 jam sehari menonton TV ----- 3 jam TV & 2 jam majlis ILMU....
7) 3 jam baca suratkabar/majallah /internet ----- 2 jam majallah/surat khabar/internet ------ 1 jam membaca AL QURAN /selawat , zikir.
8) Baby ---muda---remaja ----dewasa-- -tua---mati
9) sihat---kuat- --lemah-- --sakit-- --mati.

Tetapi apa yang banyak berlaku pada ZAMAN AKHIR ini ialah PERSONAL improvement banyak kepada kearah KEDUNIAAN SEMATA. Perkara berkaitan AKHIRAT slowly di ketepikan... . . Contohnya: Kalau dulu rajin dan tak tinggal 5 waktu, tetapi beransur-ansur. ....... tinggal sajadah Kalau dulu tak kenal DANGDUT/KARAOKE. .. bila tuhan beri kenaikan pangkat & gaji lebih benda seperti ni dah jadi biasa... Macam macam lagi yang kita pun sedia maklum dan tahu... malah berlaku dikalangan ahli keluarga kita, jiran, rakan-rakan, DLL.

Jadi samalah kita membuat BALANCE ACTION PLAN, BALANCE OBJECTIVE & TARGET dan BALANCE IMPROVEMENT. Tuhan beri semua makhluk didunia ini 24 jam sehari, tiadalah seorang pun yang mendapat kurang atau lebih barang sesaat pun... Tuhan juga memberi kita peluang untuk menggunakan masa yang ada untuk di manafaatkan. .. dengan sebaik mungkin.. Tuhan hanya mahu kita beramal selama lebih kurang 40~~50 tahun demi untuk mendapat balasan Syurga untuk selamanya... infiniti...

Semuga tuhan terus memberi kita petunjuk dan hidayah untuk kita berjaya di dunia dan akhirat.
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus ..
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyin.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung disyurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung diudara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik..
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.'

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: 'Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:-
1. Orang-orang yang mati syahid.
2.. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3.Orang berpuasa di hari Arafah.'

Sekian untuk ingatan kita bersama. Wassallam.

p/s: Kalau rajin... hmmm. .kalu rajin la.. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Saturday, October 18, 2008

Puasa Enam Dan Persoalan Mengenainya...

Oleh: Dr Abd. Basit b Haji Abd Rahman

Ibadah puasa adalah suatu amalan mulia yang amat digalakkan oleh Islam. Selain puasa fardhu Ramadhan, umat Islam juga boleh melakukan ibadat puasa sunat di luar bulan Ramadhan. Ada puasa sunat yang bersifat mingguan (seperti berpuasa pada hari isnin dan khamis), puasa bulanan (tiga hari dalam sebulan) dan puasa tahunan (hari Arafah, ’Asyura’ dan enam hari dalam bulan Syawal).Puasa adalah satu ibadah yang besar keutamaannya.

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah sallallahu’alaihiwasallam bersabda, Allah subhanahu wata’aala berfirman (dalam hadis Qudsi) Maksudnya: “Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” (Rasulullah menjelaskan): “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, nafas orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah berbanding wangian kasturi.” [Sahih Muslim no: 1151] Selain hadis di atas, terdapat banyak hadis lain yang menerangkan keutamaan puasa sunat.

Di antara puasa sunat ialah puasa enam hari pada bulan Syawal. Bersempena dengan bulan Syawal ini, artikel ini akan membincangkan tentang puasa sunat ini.Dalil Puasa Sunat Enam Syawal.Abu Ayyub Al-Ansari ra berkata: Rasulullah saw bersabda Maksudnya: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.” [Sahih Muslim hadis no: 1164].Di dalam hadis ini Rasulullah saw menyatakan bahawa puasa enam hari selepas bulan Ramadhan akan diganjari pahala seolah-olah berpuasa selama setahun.Para ulama’ menghuraikan rahsia di sebalik ganjaran tersebut dengan mendatangkan dalil bahawa setiap amalan kebaikan manusia akan diganjari sebanyak 10 kali ganda. Puasa 30 hari di bulan Ramadhan diganjari sebanyak 300 hari, manakala puasa 6 hari di bulan Syawal pula diganjari dengan 60 hari. Jika dikira jumlahnya ialah 360 hari, ia hampir menyamai jumlah hari di dalam setahun sebanyak 360 hari. Sesungguhnya Allah swt maha berkuasa untuk memberikan ganjaran sebanyak mana yang dikehendaki-Nya.Hikmah Puasa Sunat Enam Syawal.

Sebenarnya puasa enam hari ini mempunyai beberapa hikmah yang tertentu dari sudut kesihatan manusia itu sendiri. Puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan antaranya menyebabkan sistem percernaan di dalam badan berehat seketika di waktu siang selama sebulan. Kedatangan bulan Syawal pula menyebabkan seolah-olah ia mengalami kejutan dengan diberikan tugas mencerna pelbagai makanan pada hari raya dan hari-hari selepasnya. Oleh kerana itulah, puasa enam ini memberikan ruang kembali kepada sistem pencernaan badan untuk berehat dan bertugas secara beransur-ansur untuk kebaikan jasmani manusia itu sendiri.Selain dari itu, sebagai manusia yang menjadi hamba kepada Allah swt, alangkah baiknya seandainya amalan puasa yang diwajibkan ke atas kita di bulan Ramadhan ini kita teruskan juga di bulan Syawal walaupun sekadar enam hari. Ini seolah-olah menunjukkan bahawa kita tidak melakukan ibadat puasa semata-mata kerana ia menjadi satu kewajipan tetapi kerana rasa diri kita sebagai seorang hamba yang benar-benar bersunguh-sungguh untuk taqarrub kepada tuhannya. Kerana itulah kata ulama’: “Betapa malangnya orang yang hanya mengenal Allah pada bulan Ramadhan, sedangakan pada bulan lain Allah swt dilupai”.Hukum Puasa Sunat Enam Syawal.Hukumnya adalah sunat. Berkata Imam An-Nawawi rh: “Hadis ini jelas menjadi dalil bagi mazhab Imam al-Syafi’e, Imam Ahmad, Daud dan ulama’ yang sependapat dengan mereka bahawa disunatkan berpuasa enam hari (pada bulan Syawal).Imam Malik dan Imam Abu Hanifah pula menganggap hukumnya makruh. Sebabnya kerana bimbang orang ramai akan menyangka ia adalah sebahagian dari puasa Ramadhan (yang wajib hukumnya) padahal ia bukanlah dari puasa Ramadhan.” [Syarah Sahih Muslim 8/56]Bilakah Dimulakan Puasa Sunat Enam Syawal?Puasa sunat enam Syawal paling awal dimulakan pada 2 Syawal. Ini kerana tarikh 1 Syawal adalah hari Eidil Fitri dan kita dilarang dari berpuasa pada hari tersebut. Abu Hurairah ra berkata:( أَنَّ رَسُولَ اللهِ r نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمِ الأَضْحَى، وَيَوْمِ الْفِطْرِ ) رواه مسلم.Maksudnya: “Nabi saw melarang puasa pada hari (Eidil) Fitri dan (Eidil) Adha.” [Sahih Al-Bukhari no: 1991].

Bagaimana Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal?Syarat dan adab bagi puasa sunat enam Syawal adalah sama seperti puasa wajib pada bulan Ramadhan.Persoalan yang menjadi perbincangan di kalangan para ulama’ ialah:1- Adakah ia dilaksanakan secara berturut-turut selama enam hari atau secara terputus?Pandangan yang lebih tepat adalah ia boleh dilakukan secara terputus (tidak berturut-turut) asalkan jumlah enam hari dicukupkan sebelum berakhirnya bulan Syawal. Ini kerana apabila Rasulullah saw menganjurkan puasa sunat enam hari ini, baginda menyebut bulan Syawal secara umum tanpa memberi ketentuan hari-harinya. Maka puasa enam tersebut boleh dilaksanakan pada mana-mana hari dalam bulan Syawal asalkan bukan pada 1 Syawal dan bukan sesudah berakhir bulan Syawal.Namun adalah lebih afdhal disegerakan pelaksanaan puasa enam Syawal berdasarkan umum firman Allah swt:]Maksudnya: “Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (ke arah mendapatkan) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Surah Aali Imran:133]2- Melaksanakan Puasa Sunat Enam Syawal Sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan.Wujud perbincangan di kalangan para ulama’, apakah dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal jika seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan yang belum diqadhanya? Ada dua pendapat ulama’ dalam masalah ini.Pendapat Pertama: Boleh melakukannya, berdasarkan dalil bahawa Aisyah radhiallahu 'anha pernah mengakhirkan hutang puasa Ramadhan yang perlu diqadhanya hingga ke bulan Sya’ban yang akan datang. Aisyah ra berkata:( Maksudnya: “Aku memiliki hutang puasa bulan Ramadhan. Aku tidak mampu mengqadhanya kecuali pada bulan Sya’ban.” Kerana sibuk (melayani) Rasulullah saw. [Sahih Muslim no: 1146. Sahih al-Bukhari, hadis no: 1950, penjelasan “kerana sibuk melayani Rasulullah saw” ialah penjelasan salah seorang perawi hadis yang bernama Yahya bin Sa‘id.]Para ulama’ yang mengemukakan pendapat pertama berhujah, sudah tentu tidak mungkin isteri Rasulullah saw, yakni Aisyah ra, tidak melaksanakan puasa sunat enam Syawal. Pasti beliau melaksanakannya dan tindakan beliau yang mengqadha puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban menunjukkan dibolehkan berpuasa sunat enam Syawal sekali pun seseorang itu memiliki hutang puasa Ramadhan.Pendapat Kedua: Tidak boleh melakukannya, berdasarkan hadis yang menganjurkan puasa sunat enam Syawal itu sendiri yang telah dikemukakan di awal risalah ini. Hadis tersebut berbunyi: “Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal maka seperti ia berpuasa sepanjang tahun.”Rasulullah saw mensyaratkan “berpuasa Ramadhan” terlebih dahulu, kemudian barulah “mengiringinya dengan enam hari dari bulan Syawal”. Ini menunjukkan puasa sunat enam Syawal hanya dilaksanakan sesudah seseorang itu menggenapkan puasa Ramadhannya. Jika ada puasa Ramadhan ditinggalkan, ia perlu diqadha terlebih dahulu. Kemudian barulah diiringi dengan puasa sunat enam Syawal.Kalau diperhatikan secara teliti, pendapat yang kedua lebih rajih (kuat); Kerana ianya lebih menepati dalil puasa sunat enam Syawal itu sendiri. Selain dari itu, membayar hutang yang wajib hendaklah didahulukan dari memberi sedekah yang sunat. Ini disokong dengan ayat 133 surah Aali Imran yang dikemukakan sebelum ini, yang menganjurkan kita untuk menyegerakan amal kebajikan. Sudah tentu amal yang wajib lebih perlu disegerakan daripada amal yang sunat.Namun, sekiranya seorang itu tidak berkesempatan (disebabkan keuzuran) untuk melakukan qadha kemudian berpuasa enam dan dia berkeyakinan akan sempat mengqadhakannya sebelum Ramadhan tahun berikutnya, maka pendapat yang pertama boleh diterima, berdasarkan apa yang dilakukan oleh Aisyah ra.Menurut Imam An-Nawawi rh, Mazhab Malik, Abu Hanifah, Asy-Syafie, Ahmad dan jumhur salaf dan khalaf mengatakan: “Qadha puasa Ramadhan bagi mereka yang berbuka kerana uzur seperti kedatangan haid dan musafir, maka kewajipan mengqadhanya adalah secara bertangguh (’ala at-tarakhi), tidak disyaratkan qadha terus apabila boleh melakukannya”. [Syarah Sahih Muslim 8/22].قال النووي في شرح مسلم: "وَمَذْهَب مَالِك وَأَبِي حَنِيفَة وَالشَّافِعِيّ وَأَحْمَد وَجَمَاهِير السَّلَف وَالْخَلَف: أَنَّ قَضَاء رَمَضَان فِي حَقّ مَنْ أَفْطَرَ بِعُذْرٍ كَحَيْضٍ وَسَفَرٍ يَجِب عَلَى التَّرَاخِي، وَلا يُشْتَرَط الْمُبَادَرَةُ بِهِ فِي أَوَّل الإِمْكَان."Menurut Al-Khatib Asy-Syarbini: “Sesiapa yang tertinggal puasa Ramadhan, sunat dia mengqadhakannya secara berturut-turut dan makruh bagi orang yang ada qadha Ramadhan melakukan puasa sunat”. [Mughni Al-Muhtaj 2/181 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut].3- Menggabungkan puasa qadha dan puasa enam.Di antara persoalan yang sering timbul sekitar puasa enam ialah adakah harus menggabungkan di antara dua puasa iaitu puasa qadha dan puasa enam hari di bulan Syawal.

Adakah diganjari dengan kedua-dua pahala tersebut dengan puasa yang satu?Persoalan ini berlaku khilaf di kalangan ulama’, sebahagiannya yang berpendapat tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain, sekiranya dilakukan maka puasanya itu tidak sah, tidak bagi yang fardhu dan tidak bagi yang sunat.Ada dikalangan ulama’ Syafi’iyyah berpendapat bahawa ganjaran puasa enam tetap akan diperolehi apabila seseorang berpuasa qadha sekalipun ia tidak berniat menggabungkan kedua-duanya, namun pahala yang diperolehi kurang daripada seorang yang berpuasa kedua-duanya secara berasingan. [Lihat: Hasyiah Asy-Syarqawi ‘Ala Tuhfah At-Tullab 1/428, cet, Darul Ma’rifah, Fatawa Al-Azhar 9/261 Al-Maktabah Asy-Syamilah]

Al-Khatib Asy-Syarbini berkata: “Jika seseorang berpuasa qadha atau puasa nazar atau puasa sunat yang lain di bulan Syawal, adakah dia mendapat pahala sunat (Syawal) atau tidak? Saya tidak mendapati pendapat ulama’ yang menyebut tentangnya, dan yang zahirnya adalah dapat pahala tersebut (pahala puasa yang diniatinya). Namun, dia tidak mendapat pahala sebagaimana yang disebut oleh hadis yang menerangkan tentang kelebihan puasa enam tadi, khasnya mereka yang tertinggal puasa Ramadhan kemudian berpuasa pada bulan Syawal. Ini kerana mereka tidak memenuhi maksud hadis tersebut (menyempurnakan puasa Ramadahan kemudian diikuti dengan puasa enam)”. [Mughni Al-Muhtaj 2/184 cet, Darul Kutub Al-Ilmiah, Beirut]Setelah dikaji, pandangan ulama’ yang membolehkan puasa dua dalam satu ini, tidak bersandarkan mana-mana dalil al-Qur’an dan al-Sunnah. Mereka juga mengatakan amalan ini hanya mendapat pahala kerana kebetulan berpuasa qadha dalam bulan Syawal, sama seperti pahala sunat tahiyyatul masjid dengan solat fardhu (orang yang terus melakukan solat fardhu apabila masuk ke dalam masjid akan mendapat juga pahala sunat tahiyyatul masjid). Wallahu a’lam.Oleh itu, lakukanlah dua ibadat puasa ini (fardhu dan sunat) secara berasingan, kerana sebagai seorang hamba yang tunduk kepada Allah SWT, memperbanyakkan amalan taqarrub dengan memisahkan di antara yang menjadi kewajipan dengan yang menjadi galakan (sunat) tentulah lebih menunjukkan kesungguhan diri sebagai seorang hamba yang mencari keredhaan Tuhannya. Ini juga lebih berhati-hati (ahwat) dalam ibadat, serta melakukan ibadat dengan yakin adalah lebih utama (aula), kerana ada pendapat ulama’ mengatakan tidak boleh mencampurkan niat puasa sunat dengan puasa fardhu yang lain atau dengan puasa sunat yang lain.Sebagai kesimpulan, puasa sunat semata-mata kerana Allah (bukan kerana sakit atau ingin berdiet) mempunyai kelebihan yang besar di sisi Allah swt dan sangat digalakkan oleh Rasulullah saw.Sebagaimana yang diketahui semua amalan sunat adalah sebagai penampal kepada mana-mana kekurangan dalam amalan fardhu. Puasa enam hari pada bulan Syawal ini pula thabit dari sunnah Rasulullah saw. Sepatutnyalah kita mengambil peluang ini untuk berpuasa enam hari pada bulan Syawal.Sempurnakan dahulu qadha beberapa hari yang tertinggal, kerana kita tidak tahu apakah hayat dan kesihatan yang ada akan berterusan sehingga kita dapat menunaikannya di masa hadapan.Bagi orang yang tidak sempat melakukan puasa sunat kerana sibuk dengan puasa wajib diharapkan Allah swt akan memberi ganjaran berdasarkan niat dan azamnya. Sebagaimana sabda Nabi saw:(( إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا )) رواه البخاري.Maksudnya: “Apabila seorang hamba Allah sakit atau musafir (beliau tidak dapat melakukan amalan yang biasa dilakukannya) maka dituliskan baginya pahala seperti amalan yang biasa dilakukannya sewaktu tidak bermusafir dan sewaktu sihat” [Sahih Al-Bukhari no. 2834]Semoga kita semua diberi taufiq dan hidayah oleh Allah swt ke jalan yang di redhai-Nya serta dapat melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal ini dengan sempurna. Seterusnya kita dimasukkan ke dalam golongan orang yang mendapat kejayaan dunia dan akhirat. Aamin.وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم تسليما إلى يوم الدين.

Akhukum,Abu Anas Madani, Pondok Sungai Durian.
04 Syawal 1429h- 041008
www.abuanasmadani.com

Setelah Ramadhan Berakhir...

Assalamualaikum wbt

Setelah 30 hari lamanya bersama bulan yang sangat istimewa ni, akhirnya Ramadhan meninggalkan kita. Sepanjang bulan ini, kita telah diberi peluang keemasan oleh yang Maha Pencipta untuk beramal semampu, seikhlas mungkin. Supaya dengan amalan yang dilakukan, terampun dosa-dosa yang menghijab hati, semakin akrab juga dengan Allah swt yang Maha Penyayang. Semoga segala amalan berganda dan penghijrahan yang berjaya kita cetuskan di bulan Ramadhan ini dapat diteruskan di 11 bulan yang mendatang, sehingga kita bertemu lagi dengan Ramadhan yang seterusnya, insyaAllah..

Bagi saya pula, perasaan bercampur-baur. Antara gembira menyambut Syawal dan sebak melepaskan Ramadhan pergi. Terasa seperti ini Ramadhan yang terakhir. Wallahu’alam. Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku kerana Allah swt.. Hati saya takut, risau kalau-kalau amalan-amalan saya tidak diterima Allah. Tapi, seperti kata seorang sahabat dalam tazkirahnya yang sangat bermakna, rasa takut perlu disertakan dengan pengharapan. Harap semoga Allah menerima amalan kita.

Syukur sesyukur-syukurnya kepada Allah swt, betapa Dia sayangkan saya, diberi saya pelbagai ujian ketika Ramadhan hampir melabuhkan tirai. Entah mengapa, ujian-ujian ini saya rasakan sungguh manis. Teramat nikmat! Ketenangannya ada di situ. Salah satu bekalan saya dari Ramadhan ini- Jangan sesekali takutkan manusia bila berurusan dengan Allah, tapi gentarlah dengan Allah bila berurusan dengan manusia! Dah lama ungkapan tersebut menjadi pegangan saya, tapi baru kali ini saya benar2 merasakan maknanya yang sebenar. Segala puji bagiMu yang Allah!

Selamat tinggal Ramadhan yang mulia dan penuh berkat.. InsyaAllah dengan izinNya kita akan bertemu lagi. Dan saya akan buat dengan lebih baik..InsyaAllah..

Thursday, May 1, 2008

AIRMATA SEORANG NAQIB(edisi UTMKL 1)...


Masih segar ketika kita mula-mula bertemu. Tidak ada yang lebih berbahagia di dalam hati
ini selain melihat wajah-wajah ceria pelajar-pelajar baru yang menjejakkan kaki ke
sebuah pusat menara gading yang merupakan impian semua remaja. Sudah tentu ayah bonda
menginginkan suatu yang terbaik buat kalian yang baru menjejak kaki di alam baru yang penuh mencabar ini. Mahukan engkau menjadi orang yang terpelajar dan berguna
kepada mereka, kepada agama dan kepada negara.

Ketika hari pendaftaran, kami para ajk minggu haluan siswa sama-sama menunjukkan diri melihat muka-muka kalian. Kalian adalah ibarat rahmat buat semua ajk2 kerana dari kalian kami(ajk2) mendapat ketenangan dan kesejukan hati. Bagaimana..? akan ku ceritakan segala-galanya nanti! Kemudiannya kalian di heret ke sana kemari dengan minggu pengenalan. Kalian didedahkan dengan apa yang ada ditempat belajar yang baru ini.
Tak lain tak bukan ialah dengan harapan moga kalian dapat berkenalan dan saling kenal-menganali dengan cepat di alam baru ini. Kalian dilatih bersolat jamaah dan berma’thurat sama-sama. Kalian dibahagikan di dalam LDK sehinggalah kalian akhirnya menjejakkan kaki ke malam terakhir mingguan pengenalan.

Di waktu ini, kami para ajk minggu haluan siswa sibuk mengintai-ngintai kalian untuk dijadikan sebagai anak usrah. Bukan wajah dan gaya… tetapi watak dan budi. Manakah di antara kalian
yang akan bersama dalam menggerakkan dan menyuburkan ISLAM di kampus ini? Manakah di kalangan kalian yang akan mewarisi perjalanan yang telah di lalui?

Diriku mengetahui dan menyedari.. kalian datang dengan keinginan yang berbeza. Ada yang ingin mendapat segulung sijil yang nantinya akan dipersembahkan kepada ibu dan ayah. Ada yang tertolak kerana ayah dan ibu menghendaki demikian. Itu semua menjadi pengetahuan untuk diriku…

Ringkasnya, akhirnya kalian dibahagikan didalam usrah-usrah. Maka kita sama-sama saling mengenal, mendengar dan memberi. Bercerita dan membaca. Berbincang dan bermesra.
Itu satu titik permulaan yang indah dalam pengalaman hidupku. Mengenali insan yang belum ku kenali dan tak punyai hubungan secara langsung kecuali sebagai persaudaraan sesama ISLAM.
Kita kemudian bertemu lagi pertemuan usrah mingguan. Duduk dan mendengar.. bersukan bersama2, makan bersama2 dan sekali sekala makan dalam dulang bertemu kepala dengan kepala. Kesemuanya menjadi detik manis dan kenangan yang mungkin sukar dilupakan.
Dari situlah kesemuanya bermula… Ku cuba memerhati dan cuba mengenal. Siapakah dari kalangan kalian yang sudi untuk bersama lebih memahami apa yang sedang ku
fikirkan?

Ku hanya ingin mengongsi beban yang sedang kami cuba pikulkan selama ini. Beban yang begitu berat dan tidak mampu ditanggung ku tanggung sebagai insan yang lemah ini. Bebannya berat dan perjalanannya panjang. Hasilnya belum tentu diperolehi di masa terdekat.
Ku berfikir dan berfikir … bagaimanakah cara terbaik untuk mengenali siapa dari kalian yang berminat dan cuba melihat adakah kalian telah mengenali kewujudan diri kalian di dunia ini.

Melalui usrah… main bersama2, puasa bersama2 dan banyak lagi. Semuanya adalah kerana cuba mengenali kalian.. disamping untuk memberi sedikit sebanyak kesedaran dan
ilmu.

Akhirnya …

Anugerah Terhebat... Nikmat Terbesar...

Saya pernah duduk – duduk bersama sekelompok remaja yang baik, dan saya usulkan kepada mereka sebuah idea yang unik, iaitu setiap orang bercerita tentang kenikmatan terbesar yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Idea ini pun berlangsung dengan baik. Ada yang mengatakan: kesihatan. Yang lain pula mengatakan: anak – anak. Sebahagian lain mengatakan : ayah dan ibu, dan sebahagian lain pula mengatakan : harta benda. Disamping itu ada juga yang mengatakan : Islam. Kemudian tibalah giliran seorang pemuda yang berumur 18 tahun. Bolehkah anda agak apakah yang dijawab oleh pemuda ini?


Dia mengatakan: “Nikmat terbesar dalam hidup ini, bahawa Allah adalah Rabb kita.”.... Perhatikanlah tajamnya kepekaan dan lembutnya perasaan pemuda ini!

(dipetik daripada Ibadah Sepenuh Hati;Amru Khalid, dalam bab Solat)

Saturday, April 26, 2008

Kenali Khalifah Anda...

Umar Ibnu Aziz Sebagai Khalifah

Beliau dilantik menjadi Khalifah stelah kematian sepupunya, Khalifah Sulaiman atas wasiat khalifah tersebut. Setelah mengambilalih tampuk pemerintahan, beliau telah mengubah beberapa perkara yang lebih mirip kepada sistem fuedal. Di antara perubahan awal yang dilakukannya ialah :

1) menghapuskan cacian terhadap Saidina Ali b Abu Thalib dan keluarganya yang disebut dalam khutbah-khutbah Jumaat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran

2) merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal

3) memecat pegawai-pegawai yang tidak cekap, menyalahgunakan kuasa dan pegawai yang tidak layak yang dilantik atas pengaruh keluarga Khalifah

4) menghapuskan pegawai peribadi bagi Khalifah sebagaimana yang diamalkan oleh Khalifah terdahulu. Ini membolehkan beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa sekatan tidak seperti khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.

Selain daripada itu, beliau amat mengambilberat tentang kebajikan rakyat miskin di mana beliau juga telah menaikkan gaji buruh sehingga ada yang menyamai gaji pegawai kerajaan.

Beliau juga amat menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan solat secara berjammah dan masjid-masjid dijadikan tempat untuk mempelajari hukum Allah sebegaimana yang berlaku di zaman Rasulullah SAW dan para Khulafa’ Ar-Rasyidin. Baginda turut mengarahkan Muhammad b Abu Bakar Al-Hazni di Mekah agar mengumpul dan menyusun hadith-hadith Raulullah SAW.

Dalam bidang ilmu pula, beliau telah mengarahkan cendikawan Islam supaya menterjemahkan buku-buku kedoktoran dan pelbagai bidang ilmu dari bahasa Greek, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya senang dipelajari oleh umat Islam.

Dalam mengukuhkan lagi dakwah Islamiyah, beliau telah menghantar 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta menghantar beberapa orang pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam. Di samping itu juga beliau telah menghapuskan bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam.

Khalifah Umar b Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya telah menjadikan keadilan sebagai keutamaan pemerintahannya. Beliau mahu semua rakyat dilayan sama adil tidak mengira keturunan dan pangkat supaya keadilan dapat berjalan dengan sempurna. Keadilan yang beliau perjuangan adalah menyamai keadilan di zaman datuknya, Khalifah Umar Al-Khatab ! yang sememangnya dinanti-nantikan oleh rakyat yang selalu ditindas oleh pembesar yang angkuh dan zalim sebelumnya…..

Beliau akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah memerintah selama 2 tahun 5 bulan2 tahun 5 bulan satu tempoh yang terlalu pendek bagi sebuah pemerintahan….

Tetapi Khalifah Umar b Abdul Aziz telah membuktikan sebaliknya. Dalam tempoh tersebut, kerajaan Umaiyyah semakin kuat tiada pemberontakan dalaman, kurang berlaku penyelewengan, rakyat mendapat layanan yang sewajarnya dan menjadi kaya-raya hinggakan Baitulmal penuh dengan harta zakat kerana tiada lagi orang yang mahu menerima zakat………..kebanyakannya sudah kaya ataupun sekurang-kurangnya boleh berdikari sendiri..

Semua ini adalah jasa Khalifah Umar b Abdul Aziz yang sangat masyhur, adil dan warak yang wajar menjadi contoh kepada pemerintahan zaman moden ini….hanya 852 hari dapat mengubah sistem pemerintahan ke arah pemerintahan yang diredahi Allah dan menjadi contoh sepanjang zaman..satu rekod yang sukar diikuti oleh orang lain melainkan ornag yang benar - benar ikhlas…..

Thursday, April 24, 2008

Kenali Khalifah Anda...

Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Biodata Ringkas
Nama : Abu Jaafar Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin HakamNama Ibu : Laila binti ‘Asim bin Umar bin Al-KhatabT/Lahir : 61HUmur : 39 tahunTarikh M/Dunia : 101HJawatan : Khalifah Ke 6 Bani UmaiyyahTarikh Lantikan : Safar 99H @ 717MLama Berkhidmat : 2 tahun 5 bulan

Pendidikan
Beliau telah menghafaz al-Quran sejak masih kecil lagi. Merantau ke Madinah untuk menimba ilmu pengetahuan. Beliau telah berguru dengan beberapa tokoh terkemuka spt Imam Malik b. Anas, Urwah b. Zubair, Abdullah b. Jaafar, Yusuf b. Abdullah dan sebagainya. Kemudian beliau melanjutkan pelajaran dengan beberapa tokoh terkenal di Mesir.
Beliau telah dipanggil balik ke Damsyik oleh Khalifah Abdul Malik b. Marwan apabila bapanya meninggal dunia dan dikahwinkan dengan puteri Khalifah, Fatimah bte Abdul Malik (sepupunya)

Sifat-Sifat Peribadi
Beliau mempunyai keperibadian yang tinggi, disukai ramai dan warak yang diwarisi dari datuknya Saidina Umar b Al-Khatab. Baginda amat berhati-hati dengan harta terutamanya yang melibatkan harta rakyat. Sesungguhnya kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang menyediakan dua lilin di rumahnya, satu untuk kegunaan urusan negara dan satu lagi untuk kegunaan keluarga sendiri tentunya telah diketahui umum dan tidak perlu diulang-ulang.
Sebagai seorang yang zuhud, kehidupannya semasa menjadi Gabenor Madinah dan Khalifah adalah sama seperti kehdupannya semasa menjadi rakyat biasa. Harta yang ada termasuk barang perhiasan isterinya diserahkan kepada Baitulmal dan segala perbelanjaan negara berdasarkan konsep jimat-cermat dan berhati-hati atas alasan ia adalah harta rakyat. Ini terbukti apabila beliau dengan tegasnya menegur dan memecat pegawai yang boros dan segala bentuk jamuan negara tidak dibenarkan menggunakan harta kerajaan.

Pada suatu hari beliau berkhutbah yang mana antara isinya adalah spt berikut ;“Setiap orang yang musafir mesti memperlengkapi bekalannya. Siapkanlah taqwa dalam perjalanan kamu dari dunia menuju akhirat. Pastikan dirimu sama ada mendapat pahala atau siksa, senang atau susah.”
“Jangan biarkan masa berlalu sehingga hatimu menjadi keras dan musuh sempat mengoda. Sebaik-baiknya saudara menganggap bahawa hidup pada petang hari tidak akan sampai ke pagi hari dan hidup pada pagi hari tidak akan sampai ke petang hari. Memang tidak jarang terjadi kematian ditengah-tengahnya”
“Saudara-saudara dapat menyaksikan sendiri bahawa ramai orang yang tertipu dengan dunia, padahal orang yang layak bergembira tidak lain kecuali orang yang selamat daripada siksaan Allah SWT dan orang yang lepas dari tragedi hari qiamat.”
“Sementara orang yang tidak mahu mengubati yang sudah luka, kemudian datang lagi penyakit lain, bagaimana mungkin mahu bergembira ? Saya berlindung kepada Allah SWT daripada perbuatan yang tidak aku pegangi dan amalkan sendiri. Seandainya begitu, alangkah rugi dan tercelanya aku. Dan jelaslah tempatku nanti pada hari yang jelas kelihatan siapa yang kaya dan siapa yang miskin”.
“Di sana nanti akan diadakan timbangan amal serta manusia akan diserahi tanggungjawab yang berat. Seandainya tugas itu dipikul oleh binatang-binatang nescaya ia akan hancur, jika dipikul oleh gunung nescaya ia akan runtuh, kalau dipikul oleh bumi nescaya bumi akan retak. Saudara-saudara belum tahu bahawa tiada tempat di antara Syurga dan Neraka ? Kamu akan memasuki salah satu daripadanya.”
“Ada seorang lelaki yang mengirim surat kepada rakannya yang isinya : “Sesungguhnya dunia ini adalah tempat bermimpi dan akhirat barulah terjaga” Jarak pemisah antara keduanya adalah mati. Jadi, kita sekarang sedang bermimpi yang panjang”

Terdapat banyak riwayat dan athar para sahabat yang menceritakan tentang keluruhan budinya. Di antaranya ialah :
1) At-Tirmizi meriwayatkan bahawa Umar Al-Khatab telah berkata : “Dari anakku (zuriatku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupainya dari segi keberaniannya dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan”
2) Dari Zaid bin Aslam bahawa Anas bin Malik telah berkata : “Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang mana solat imam tersebut menyamai solat Rasulullah SAW melainkan daripada Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gabenor Madinah”
3) Al-Walid bin Muslim menceritakan bahawa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata : “Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : “Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiah kepadanya kerana dia adalah pemimpin yang adil”.” Lalu aku menanti-nanti sehinggalah Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun mendapatkannya dan memberi baiah kepadanya”.
4) Qais bin Jabir berkata : “Perbandingan Umar b Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun”
5) Hassan al-Qishab telah berkata :”Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz”
6) Umar b Asid telah berkata :”Demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai :”Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu”. Tetapi tiada yang mahu menerimanya (kerana semua sudah kaya) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya”
7) ‘Atha’ telah berkata : “Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha’ setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis kerana takut kepada azab Allah seolah-olah ada jenayah di antara mereka.”

Wednesday, April 23, 2008

5 Tahun Yang Mengajar Erti Kehidupan...

Hari ini kurasakan amat bersyukur terhadap segala nikmat yang masih aku kecapi. Manakan tidak, segala perlakuanku hanya dengan kurniaNYA... Telah berlalu 5 tahun alam menara gading. Tinggal beberapa hari saja lagi untuk ku mengakhiri pengajianku selama 5 tahun yang berlalu.

Alam yang penuh dengan keistimewaan. Ternyata banyak yang dapatku pelajari di alam ini termasuklah ilmu agama, ilmu kehidupan, ilmu bermasyarakat dan banyak lagi...

Tapi yang paling penting, sepanjang ku melalui alam ini, banyak ilmu berkaitan agama telah kupelajari. Disini ku mengerti pentingnya ISLAM yang kuanuti. Disini jugalah ku mengerti erti knapa aku menganut ISLAM, ku hayati akhlak Rasulullah S.A.W insan mulia, ku sedari tanggungjawabku terhadap islam, ukhwah kerana ALLAH, dunia perjuangan mendaulatkan agama ALLAH yang penuh dengan onak dan duri, dan banyak lagi.


Ternyata ini semua membimbing ku lebih dewasa dalam menyediakan diriku bagi menghadapi alam pekerjaan yang lebih mencabar. Ia juga diharap sebagai pembimbing diriku dalam mencari keredhaan YANG MAHA PENCIPTA...

tO bE cONTINUE...

MAJULAH ISLAM UNTUK SEMUA

Friday, April 18, 2008

JasaMU SEGAR Di Ingatan

Hari ini diriku telah berjaya
Siapa yang menduga diriku akan
berjaya sebegitu rupa
Aku sendiri pun seakan tak percaya
semua memuji kebolehan
memuji kepintaran yang ada,
tapi aku tahu,
ada seorang yang berjasa di sebalik kejayaan tersebut
seorang yang bukan ingin disanjung
atau diberi penghormatan
tanpa orang itu
Mungkinkah diriku berada disitu..
orang itu pernah aku keluhkan
aku permainkan
aku mengumpat dan meluat,
Tapi orang itu tetap tak mengalah
dalam menegakkan kebenaran
dalam mengajarku menilai kehidupan...
orang itu terus tekun mendidikku
dan membimbingku
Menjadi insan berguna,
jika tiada orang itu diriku akan terus hanyut
dalam keseronokkan zaman remaja
tanpa mengira yang mana salah yang mana benar
yang penting seronok
Dan diriku berterima kasih kepada orang itu
INSAN bernama GURU…

Tuan Guru Nik Abdul Aziz.

Salam Pembuka Bicara...

Salam buat semua.....Hari ini, hati ini tergerak untuk menulis disini. Entah apa dah jadi dengan hati ini.....buat tu tak kena buat ni tak kena. Dalam kesibukkan sahabat2 lain mengerah keringat berhadapan dengan suasana peperiksaan, diriku sebaliknya. Terasa tenang walaupun realitinya masih banyak perkara yang perlu diselesaikan. Mungkin hari ini banyak sangat perasaan induku terhadap perkara2 yang pernah mewarnai kehidupanku suatu kitika dahulu. Ku hitung dan ku kira setiap yag telah ku lalui. Rupanya-rupanya ku dah tiba ke penghujung pengajian ku. Setelah 5 tahun berusaha akhirnya ku tiba juga di pintu gerbang sebagai seorang graduan buat kali kedua... 5 tahun yang banyak mengajarku untuk berfikir demi agama, 5 tahun yang banyak mengajarku erti persahabatan, 5 tahun yang mengajarku erti ilmu, 5 tahun yang banyak membuahkan memori indah suka duka dalam mangharungi perjuangan. 5 tahun itu jugalah telah ku hilang bagi meneruskan hidup ini sebelum bertemu YANG MAHA ESA.
Tapi semuanya itu telah ditinggalkan. Moga semua yang telah berlaku sentiasa mendapat RAHMAT dan KEREDHAAN ALLAH S.W.T. InsyaALLAH d kesempatan yang lain akan ku kongsikan lagi segala yang bermanfaat buat semua.

MAJULAH ISLAM UNTUK SEMUA.

Ayuh Kita Kenali Mereka...

SAHABAT-SAHABAT RASULULLAH YANG MENINGGAL DI SYRIA

Mungkin diantara sebab bumi Syam ini berkat, jasad para sahabat baginda Rasulullah ini disemadikan di sini.
1. Saidina Bilal Bin Rabah. Radhiallah anhu.
2. Saidina Abu Darda Radhiallah anhu
3. Saidina Khalid Bin Said Radhiallah anhu
4. Saidina Said Bin ‘Amir Radhiallah anhu
5. Saidina Nu’man Bin Bashir Radhiallah anhu
6. Saidina Sharahbil Bin Hasanah Radhiallah anhu
7. Saidina Abu Umamah Al-Bahili Radhiallah anhu
8. Saidina Dihyah Bin Khalifah Radhiallah anhu
9. Saidina Wabisah Bin Ma’bad Radhiallah anhu
10. Saidina Fadhalah Bin Abid Radhiallah anhu
11. Saidina Sauban Bin Bujdud, Radhiallah anhu Khadam Rasul
12. Saidina Hujr Bin ‘Adi Radhiallah anhu
13. Saidina Salamah Bin Hisham Radhiallah anhu
14. Saidina Auf Bin Malik Radhiallah anhu
15. Saidina ‘Iiyad Bin Ghanam Radhiallah anhu
16. Saidina Syamun Bin Yazid Radhiallah anhu
17. Saidina Wasilah Bin Al-Asqa’ Radhiallah anhu
18. Saidina Aus As-Saqafi Radhiallah anhu
19. Saidina Busr Bin Jihash Radhiallah anhu
20. Saidina Miqdam Bin Ma’diyakrib Radhiallah anhu
21. Saidina Lujaj Al-‘Amiri Radhiallah anhu
22. Saidina Mu’awiyah Bin Abi Sufyan Radhiallah anhu
23. Saidina Yazid Bin Abu Sufyan Radhiallah anhu
24. Saidina Saad Bin Ubadah Radhiallah anhu
25. Saidina Sahal Bin Hanzaliah Al-Ansari Radhiallah anhu
26. Saidina Wahshi Bin Harb Radhiallah anhu
27. Saidina ‘Irbad Bin Sariah Radhiallah anhu
28. Saidina Amr Bin ‘Abasah As-Salmi Radhiallah anhu
29. Saidina Abdullah Bin Busr Al-Mazini Radhiallah anhu
30. Saidina Safinah (Khadam Rasul) Radhiallah anhu
31. Saidina Syurahbil Bin Simt ((السمط Radhiallah anhu
32. Saidina Abu Marsad Al-Ghanawi Radhiallah anhu
33. Saidina Mutallib Bin Rabi’ah Radhiallah anhu
34. Saidina Saad Bin Tamim Radhiallah anhu
35. Saidina ‘Alqamah Bin ‘Ulasah Radhiallah anhu
36. Saidina Salamah Bin Nufail Radhiallah anhu
37. Saidina Shaddad Bin Syurahbil Radhiallah anhu
38. Saidina Syrahbil Bin Aus Radhiallah anhu
39. Saidina Abdur Rahman Bin Abi Umairah Radhiallah anhu
40. Saidina Mudrik Bin Ziyad Radhiallah anhu
41. Saidina ‘Ala Bin Wahab Radhiallah anhu
42. Saidina Abdullah Bin Sufyan Radhiallah anhu

Semoga nama-nama mereka sentiasa dalam jiwa kita bersama...

Thursday, April 17, 2008

Munajat Tuan Guru

“Wahai Tuhan Kami, berilah kami perasaan takut kepadamu yang dapat menghalang kami dari kemaksiatan dan berilah kami ketaatan kepadamu yang menyampaikan kami ke syurgamu, dan berilah dan berilah keyakinan yang memudahkan kami menghadapi bencana di dunia.”

“Wahai tuhan kami berilah kami kenikmatan pendengaran, penglihatan dan kekuatan tubuh badan selama hidup kami dan jadikanlah dia mewarisi kami dan berilah pembalasan kepada orang yang menzalimi kami. Dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami.Dan janganlah engkau jadikan bencana bagi kami dalam ugama kami dan janganlah jadikan keduniaan sebesar-besar cita-citanya dami dan tidak sampai batasan ilmu kami. Dan janganlah Engkau biarkan orang yang tidak menaruh kasihan balas terhadap kami, dapat menguasai ke atas kami.”

“Wahai Tuhan kami, kami pohon perlindungan dengan nur kesucian engkau dan berkat kebersihan dan keagungan sifat jalal engkau, dari setiap yang datang waktu malam kecuali yang datang dengan baik.” “Wahai tuhan kami, engkaulah penolong kami, maka kepada engkau kami mohon pertolongan. Wahai tuhan kami, engkaulah tempat kami menyelamatkan diri, maka kepada engkaulah kami pohon selamat. Wahai tuhan bagilah kelemahan dan kehinaan yang mana segala tengkuk pembesar dunia.”

“Dan tunduk kepadanya segala urusan dan kebesaran raja-raja Firaun, selamatkan kami dari penghinaan dan hukuman siksamu, ketika malam atau siang, ketika kami tidur atau berada di suatu tempat. Tiada tuhan bagi kami melainkan engkau demi kebesaran wajah engkau dan kemuliaan kesucian engkau, hindarkanlah kami dari segala kejahatan hamba-hamba engkau, berilah kemudahan kepada kami dengan limpah kurnia dari engkau wahai tuhan yang maha pemurah.”

“Wahai Tuhan sama ada engkau lembutkan hati-hati mereka untuk kami sebagaimana kamu lembutkan besi untuk Nabi Daud, dan kamu menundukkan mereka seperti seperti kamu tundukkan bukit bukau, gunung ganang untuk Nabi Sulaiman atau pun kamu lipat balik rancangan jahat mereka supaya berpatah balik ke atas mereka sendiri , dan kamu hancur leburkan pakatan mereka dan kacau bilaukan kumpulan mereka dan goncangkan pendirian mereka dan Ya Allah turunkan bendera mereka rapat ke bumi, Wahai Tuhan yang tetap hidup yang mentadbir urusan makhluknya, Wahai Tuhan yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, sesungguhnya Engkau berkuasa di atas tiap-tiap sesuatu.”

“Ya Allah Tuhan kami, limpahkanlah rahmat ke atas junjungan kami Nabi Muhammad S.A.W yang dengannya dapat mengubati hati dan menjadikan penawar, menyihatkan badan yang menyembuhkannya, menjadi cahaya bagi pandangan mata dan menyinarkannnya dan limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada keluarga dan para sahabat baginda sekalian.”